"Sebagaimana yang tertuang dalam Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, seperti pendidikan berkualitas (SGD 4), keadilan gender (SGD 5), pemberdayaan kelompok marginal (10), dan harmoni dalam masyarakat (SGD 16)," kata Ida.
Dalam paparannya, pembicara dari UNISSA Brunei, Anis Malik Thoha mengulas pengalaman Brunei yang mengintegrasikan nilai budaya lokal dengan ajaran Islam melalui konsep Melayu Islam Beraja (MIB).
Dia menjelaskan bahwa harmoni antara keberagaman budaya dan nilai-nilai Islam merupakan kunci keberhasilan dakwah inklusif.
"Bahwa dakwah yang menghormati keragaman budaya dapat menjadi jembatan menuju masyarakat yang lebih inklusif dan damai," ungkap Anis.
Di sisi lain, Nur Shahidah dari UM, Malaysia menyoroti pentingnya komunikasi efektif dalam dakwah. Dia menegaskan bahwa empati, fleksibilitas, dan kepercayaan adalah elemen penting dalam menjangkau komunitas yang beragam.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait