Patung tanah liat yang ditemukan di tempat tersebut menggambar kepala kecil, mata sipit, hidung datar serta kepala tengkorak yang memanjang.
Patung jenis ini merupakan yang pertama kali ditemukan di wilayah Teluk tersebut.
"Kehadiran patung ini di situs kami menimbulkan pertanyaan menarik tentang tujuannya dan makna simbolis, dan mungkin ritual, yang mungkin dimiliki oleh komunitas yang mendiami pemukiman ini," kata Piotr Bieli ski, dari pusat Arkeologi Mediterania Universitas Warsawa sebagaimana dikutip dari Daily Star, Minggu (22/12/2024).
Selain itu, di penelitian Bahra 1 ini ditemukan juga dua jenis bejana tembikar impor terkait dengan budaya Ubaid dan tembikar yang sama sekali berbeda, yang dikenal sebagai Coarse Red Ware (CRW).
Tembikar CRW telah lama dianggap sebagai produk lokal, namun hingga kini belum ada bukti mengenai tempat spesifik produksinya.
Penemuan kunci adalah sebuah bejana tanah liat yang belum dibakar, yang membantu mengonfirmasi bahwa Bahra 1 memang merupakan lokasi produksi tembikar paling kuno yang diketahui di wilayah Teluk.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait