BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Puluhan peserta dari Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan luar daerah mengikuti kursus pembina di SDN Cipatik 1, Cihampelas, KBB, Kamis (26/12/2024).
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan Kurus Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KML) ini dibuka oleh Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka KBB, Ludi Awaludin.
Ketua Puslitbang Kwarcab Pramuka KBB, Acep Jamjani menyebutkan, kegiatan KMD dan KML yang diselenggarakan kali ini diinsiasi oleh Kwartir Ranting (Kwarran) Cihampelas, Bandung Barat.
KMD ke-60 ini diikuti oleh 38 peserta, sedangkan KML ke-6 ada 37 peserta yang berasal dari KBB dan beberapa daerah lainnya dari luar KBB.
"Kegiatan KMD dan KML ini cukup diminati, pesertanya tidak hanya dari Bandung Barat saja, tapi ada juga dari luar daerah seperti Kabupaten Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Subang, dan Cianjur," ucapnya.
Kegiatan turut dihadiri oleh Ketua Harian Kwarcab Pramuka KBB, Kak Yeyet Sri Mulyanawati, Ketua Kapuslitbang Kak Acep Jamjani, Waka Bidang Bina Muda Kak Dadan Sa'dan serta sejumlah pelatih, termasuk pengurus Kwarcab Pramuka KBB lainnya.
Pada saat membuka kegiatan KMD dan KML, Ketua Kwarcab Pramuka KBB, Ludi Awaludin untuk pertama kalinya membacakan sebuah puisi di hadapan sejumlah anggota pramuka.
Bait per bait, puisi karya Taufik Ismail berjudul "Kerendahan Hati" dibacakan Ludi dengan penuh penghayatan di hadapan peserta kursus.
"Saya ingin menyampaikan kepada peserta kursus agar bisa rendah hati, jadilah seseorang yang tahu dengan versinya. Tidak harus menjadi orang lain, kalau memiliki potensi, maka kembangkanlah potensi itu sebaik-baiknya," kata Ludi mengupas tentang puisi yang dibacakannya tersebut.
Pesan moral lainnya yang disampaikan Ludi untuk mereka adalah untuk ikhlas dalam menjalankan segala sesuatu. Terutama tentang kegiatan kepramukaan, yang menuntut jiwa sosial.
"Yang paling penting dalam melakukan kegiatan kepramukaan adalah rela. Tunjukkanlah apa yang didapat dari kursus," sambungnya.
Lebih lanjut, Ludi mengupas tentang kegiatan kepramukaan yang cukup membantu pengalihan aktivitas dampak era digitalisasi.
Perkembangan gadget, tidak hanya mendukung atau mempermudah akses informasi dan komunikasi. Namun dampak buruknya, justru melampaui kebutuhan itu.
"Di era seperti ini saya mengamati, ternyata pramuka bisa mengurangi kecanduan gadget. Hal itu (gadget) memang menjadi daya dukung urusan kerjaan, tapi kadang gadget dijadikan teman hidup," paparnya.
Melalui kegiatan kepramukaan, hal-hal seperti itu bisa terhindarkan. Makanya, Ludi berharap para peserta KMD dan KML pascamengikuti kegiatan ini bisa lebih inten lagi memberikan pembinaan pada anggota pramuka sesuai tingkatannya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait