Namun pada keesokan harinya, kabar duka pun dayang. Perempuan yang diketahui aktif sebagai kader Posyandu di kampungnya itu ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di kebun teh.
Pihak keluarga mendapati kabar tersebut dari media sosial dan disusul konfirmasi dari pihak kepolisian untuk memastikan identitas korban.
"Awalnya saya juga tau kabar ini dari Facebook itu, saya liat-liat kok kaya kenal perawakan nya, dan ternyata benar tidak lama dari itu pihak kepolisian langsung menelpon kami. Tentu kami syok, kemarin pamit pergi kerja dan besok paginya dapat kabar anak saya meninggal dunia," ucapnya.
Jujun mengungkapkan, ditemukan luka memar tepatnya di bagian wajah dan leher pada tubuh korban.
"Luka nya pun seperti yang dipukuli di muka dan leher, dari tangan sampai bagian bawah nya pun tidak ada luka, terus luka nya juga luka memar tidak ada luka yang menggunakan senjata tajam," ucapnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait