Syamsul mengatakan bahwa kondisi rumah di daerah Jatiasih mayoritas berlantai dua, sehingga beberapa warga ada yang memilih bertahan di rumahnya.
“Beberapa (warga) ada yang memilih tinggal di rumahnya di lantai dua, ada juga yang ikut mengungsi di posko, di posko kurang lebih ada 400 orang,” katanya.
Dia menyebut bahwa warga melakukan pengungsian sejak Selasa (4/3/2025) pagi hingga saat ini dikarenakan tingginya air di wilayah Jatiasih mencapai tujuh hingga delapan meter.
“Kemarin tinggi sampai tujuh hingga delapan meter, sekarang agak surut tapi hanya beberapa cm (centi meter) saja, jadi pengungsi masih berada di Posko Tim NU Peduli,” jelasnya.
Syamsul mengatakan, hingga saat ini di poskonya belum menerima bantuan makanan dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait