Naskah Khutbah Jumat Tentang Sembilan Ibadah Orang Berpuasa di Siang Ramadhan

Rizal Fadillah
Naskah Khutbah Jumat. (Foto: Ilustrasi/Freepik)

Kedua, melaksanakan sholat Shubuh dengan berjamaah karena Baginda Nabi bersabda:

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ (رواه مسلم)

Maknanya: “Barangsiapa mengerjakan shalat Isya’ secara berjama’ah, maka seakan ia menghidupkan separuh malam dan barangsiapa mengerjakan shalat Shubuh secara berjama’ah, maka seakan ia menghidupkan malam seluruhnya” (HR Muslim)

Ketiga, bergabung dengan orang-orang yang ikut serta dalam halaqah dan kajian serta tadarus Alquran di pagi hari, karena Ramadhan adalah bulan Alquran. Kita hadiri juga majelis-majelis ilmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan kepada sahabat Abu Dzarr radhiyallallhu ‘anhu dan kepada kita semua:

يَا أَبَا ذَرٍّ لَأَنْ تَغْدُوَ فَتَعَلَّمَ ءَايَةً مِنْ كِتَابِ اللهِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ تُصَلِّيَ مِائَةَ رَكْعَةٍ وَلَأَنْ تَغْدُوَ فَتَعَلَّمَ بَابًا مِنَ الْعِلْمِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ تُصَلّيِ أَلْفَ رَكْعَةٍ (رواه ابن ماجه)

Maknanya: “Wahai Abu Dzarr, sungguh jika engkau pergi lalu belajar satu ayat Alquran itu lebih baik bagimu daripada shalat sunnah seratus rakaat, dan jika engkau pergi lalu belajar satu bab ilmu agama maka itu lebih baik bagimu daripada shalat sunnah seribu rakaat.” (HR Ibnu Majah)

Keempat, ketika kita berangkat bekerja, maka jangan lupa berniat yang baik agar kita senantiasa mendapatkan pahala ketika bekerja dan agar kita tidak menyia-nyiakan waktu demi waktu yang kita lalui dalam bekerja tanpa pahala. Kita bertakwa kepada Allah dalam menunaikan pekerjaan kita. Kita jaga lisan kita dari kata-kata dusta dan menipu. Kita terapkan hadits yang disabdakan Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:

اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا صَامَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِن امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَـمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ (رواه مالك في الموطأ)

Maknanya: “Puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata buruk dan melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh, jika ada orang yang mengajak bertengkar atau mencacinya (janganlah melayaninya dan) hendaklah ia mengatakan: Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa.” (HR Malik dalam al Muwaththa’).

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network