Dwikorita menegaskan bahwa meskipun bibit siklon ini tidak masuk ke wilayah Indonesia, namun dampaknya tetap signifikan. Maka dari itu, BMKG mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor serta pohon tumbang.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana diharapkan dapat mengambil langkah antisipatif guna mengurangi risiko yang mungkin timbul. Selain itu, aktivitas di wilayah perairan juga perlu dibatasi mengingat potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan pelayaran.
“Kepada pemerintah daerah, kami harap peringatan dini ini bisa direspons dan diperhatikan, serta segera melakukan langkah antisipatif. Koordinasi dengan instansi terkait, seperti BPBD sangat penting untuk memastikan upaya mitigasi berjalan efektif dan respons cepat dapat dilakukan jika terjadi bencana,” kata Dwikorita, Selasa (18/3/2025).
Dwikorita menegaskan, pentingnya kesiapan pemudik dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. BMKG menyediakan informasi cuaca secara real time melalui platform Digital Weather for Traffic (DWT).
"Informasi ini diharapkan membantu pemudik merencanakan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman," ujarnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait