Surat-suratnya yang penuh semangat dan gagasan cemerlang itu ia kirimkan kepada sahabat-sahabat penanya di Belanda, yang kemudian mengabadikan pemikirannya.
Kartini berjuang keras untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak perempuan, sebuah langkah visioner yang membuka pintu bagi pendidikan yang lebih luas bagi kaum wanita di Indonesia.
Sekolah Kartini pertama didirikan di Jepara pada tahun 1903, diikuti oleh sekolah-sekolah serupa di daerah lain. Meskipun usianya relatif singkat, Kartini telah menorehkan jejak yang mendalam dalam sejarah perjuangan perempuan Indonesia.
Perjuangan Kartini tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan. Ia juga memiliki visi yang kuat tentang kemajuan sosial dan kemandirian perempuan. Dia percaya bahwa perempuan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dan berhak untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Sayangnya, Kartini meninggal dunia di usia muda, 25 tahun, beberapa hari setelah melahirkan putra pertamanya. Namun, ide-ide dan semangat perjuangannya terus hidup dan menginspirasi generasi-generasi perempuan Indonesia setelahnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait