Data Dedi Mulyadi Dinilai Janggal, DPRD Jabar Desak Pemprov Buka Data Hibah Pesantren

Aga Gustiana
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Foto: Biro Adpim Jabar)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, soal adanya pondok pesantren atau yayasan yang menerima bantuan hibah hingga mencapai angka fantastis Rp50 miliar, memicu tanda tanya besar. Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, secara terbuka menyoroti disparitas antara klaim tersebut dengan data hibah resmi yang ia terima.

Kecurigaan ini bermula dari pernyataan Dedi Mulyadi dan bahkan informasi lain dari internal Pemprov Jabar yang menyebutkan angka hibah untuk yayasan bisa mencapai Rp3 triliun.

Ono Surono, yang saat ini tengah mengawasi pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jabar tahun 2024 melalui panitia khusus DPRD, merasa perlu untuk mengusut tuntas kebenaran informasi ini.

"Saya tertarik untuk mendalami ini, apa benar ada hibah sebesar itu? Karena kalau saya cek data rekapitulasi hibah untuk yayasan pendidikan di Jabar, tahun 2021 itu hanya Rp81 miliar, dengan nilai tertinggi Rp2 miliar saja untuk sebuah yayasan," ungkap Ono Surono, Sabtu (26/4/2025).

Ia kemudian memaparkan data hibah tahunan lainnya yang jauh dari angka miliaran untuk satu yayasan: Rp127 miliar di 2022 dengan hibah tertinggi Rp1,3 miliar untuk yayasan (tertinggi justru perguruan tinggi di Bogor dengan Rp23 miliar lebih), Rp214 miliar di 2023 dengan hibah tertinggi Rp2,3 miliar untuk yayasan, dan Rp281 miliar di 2024 dengan hibah tertinggi Rp2 miliar untuk SMK.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network