Naskah L 630 yang tertulis di daun lontar ditemukan oleh pelukis terkenal Raden Saleh saat berkeliling di Priangan. Sementara naskah L 624 didapatkan dari pemberian Bupati Bandung Wiranatakusumah IV pada abad ke-19 kepada Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (cikal bakal Museum Nasional).
Untaian Kata Penuh Makna:
Dalam bentuk puisi, "Sanghyang Siksa Kandang Karesian" kaya akan kutipan-kutipan indah dan bermakna. Salah satu kutipan yang populer di media sosial berbunyi:
Tadaga carita angsa
Gajendra carita banem,
Matsyanem carita sagarem
Puspanem carita bangbarem
Yang berarti:
Bila ingin tahu telaga, tanyalah angsa
bila ingin tahu hutan, tanyalah gajah
bila ingin tahu laut, tanyalah ikan
bila ingin tahu bunga, tanyalah kumbang
Kutipan ini secara filosofis menggambarkan pentingnya bertanya kepada ahlinya untuk memahami suatu hal.
Kujang di Mata Petani, Golok di Tangan Raja:
Lebih jauh lagi, naskah ini memberikan wawasan menarik tentang penggunaan senjata pada masa itu. Kujang, senjata khas Jawa Barat yang kini sering dianggap sebagai pusaka, ternyata dulunya merupakan alat yang digunakan oleh petani. Sebaliknya, golok yang kini lazim dipakai petani, justru menjadi senjata para raja. Dalam naskah disebutkan:
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait