Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily, menyatakan, Lemhannas RI kini mengusung pendekatan pendidikan yang lebih efektif dan efisien, dengan durasi pendidikan yang disesuaikan dari 5,5 bulan menjadi 3,5 bulan tanpa mengurangi kualitas dan substansi.
Kurikulum P3N dirancang secara integral dan komprehensif, menampilkan etika dan moral kebangsaan, serta berorientasi pada peningkatan kapasitas kepemimpinan nasional. Seluruh peserta akan dibekali materi strategis mengenai wawasan kebangsaan, ketahanan nasional, geopolitik, dan geostrategi.
"Lemhannas adalah School of Geopolitics, miniatur Indonesia yang mengintegrasikan pemikiran sipil dan militer dalam satu kesatuan pemahaman strategis,” ujar Kang Ace yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.
Gubernur Lemhannas RI menekankan pentingnya kesamaan persepsi dalam menghadapi tantangan zaman, terutama dalam memahami geopolitik yang terus berubah.
“Kita berada di era multipolar. Dunia tidak sedang baik-baik saja. Rivalitas negara-negara besar, proteksionisme, dan ketegangan kawasan menjadi dinamika yang harus dicermati secara cermat dan responsif oleh para pemimpin nasional,” tutur Gubernur Lemhannas.
Kang Ace juga menyoroti efek domino dari perubahan geopolitik terhadap kondisi geoekonomi global. Perang dagang, gangguan rantai pasok, hingga inflasi dan fluktuasi nilai tukar disebut sebagai faktor-faktor yang turut memengaruhi ketahanan nasional.
“Kebijakan dalam negeri harus mampu menjawab tantangan global. Ketahanan nasional bukan hanya soal militer, tetapi juga ekonomi, sosial, politik, dan budaya,” ucap Kang Ace.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait