Selain aspek ekonomi, perhatian juga difokuskan pada pembinaan pelajar dan anak muda. Gubernur menyampaikan pentingnya disiplin dalam berlalu lintas serta pembatasan penggunaan kendaraan bermotor bagi pelajar di bawah umur, kecuali dalam kondisi tertentu.
Tak hanya itu, upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika, minuman keras oplosan, serta aktivitas remaja yang rawan di luar jam sekolah akan ditingkatkan.
“Saya mempertimbangkan penerapan jam malam untuk pelajar pada hari-hari aktif sekolah. Setelah pukul 8 malam, sebaiknya mereka sudah berada di rumah. Lingkungan luar sangat rawan bagi mereka di jam-jam tersebut,” tegasnya.
Sejumlah indikator awal menunjukkan hasil menggembirakan. Fenomena tawuran pelajar dilaporkan mulai menurun, tingkat kehadiran di sekolah meningkat, dan budaya jalan kaki di kalangan siswa mulai kembali tumbuh.
“Ini menjadi bukti bahwa kebijakan yang dilakukan secara kompak dan menyeluruh akan berdampak nyata. Kita sedang menciptakan Jawa Barat yang tidak hanya aman, tapi juga lebih sehat dan produktif,” tutup Dedi.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait