Namun upaya tersebut kandas. Di hari yang sama, Selasa pukul 14.22 WIB, pihak DPRD menerima revisi undangan Musrenbang, mengubah jadwal pelaksanaan dari pukul 13.00 menjadi pukul 07.00 WIB.
"Dari perubahan jam tersebut tentu sebuah kemustahilan untuk kami bisa mengikuti, dengan waktu yang bersamaan, bahkan Musrenbang lebih dulu," ujarnya.
Dinilai Sebagai Strategi Tertutup dan Tidak Transparan
Maulana menilai langkah pemprov, khususnya di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi, sebagai tindakan yang tidak menghormati peran DPRD.
"Apakah sebercanda itu pemerintah Kang Haji Dedi Mulyadi dalam berkomunikasi dengan legislatif?" tegasnya.
Ia bahkan menyebut kejadian ini sebagai bentuk “kucing-kucingan administratif”, yang mengarah pada penghinaan terhadap lembaga legislatif dan diduga memiliki agenda tersembunyi.
"Penghinaan terhadap legislatif sekaligus sebagai sebuah strategi kotor dengan maksud terselubung," pungkasnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait
