Ia memastikan tidak ada kerusakan signifikan pada fasilitas inti pesantren. Petugas juga menjaga agar keberadaan pengurus dan para santri di dalam ponpes tetap aman.
“Yang terbakar hanya pagar bambu yang memang sudah rusak dan beberapa kayu. Beruntung aksi massa bisa dikendalikan sebelum bangunan lainnya jadi sasaran,” jelasnya.
Kompol Oeng menambahkan bahwa pelaku utama dugaan pencabulan yang menjadi pemicu kemarahan warga sudah ditangkap, sehingga diharapkan ketegangan di lingkungan sekitar dapat segera mereda.
Sebelumnya diketahui, pimpinan ponpes berinisial RR dilaporkan ke pihak berwajib atas dugaan pencabulan terhadap sedikitnya lima santriwati berusia 14–19 tahun. Aksi bejat itu disebut berlangsung sejak 2023 dan dilakukan secara berulang di beberapa tempat seperti asrama, rumah pribadi pelaku, hingga saung dalam kompleks pesantren.
Modus yang digunakan pelaku disebut melibatkan manipulasi ajaran agama, di mana RR memelintir kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir untuk membenarkan tindakannya dan membungkam para korban.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait