Ifan menyatakan dengan tegas bahwa Organda Jabar menolak pengusaha asing menjadi operator langsung taksi. Ia menyebut bahwa pengusaha asing yang mengajukan izin tersebut juga diketahui merupakan pemilik merek kendaraan listrik yang akan digunakan dalam operasional.
“Jika mereka beroperasi langsung, itu bisa menimbulkan monopoli transportasi di Jawa Barat. Kami lebih mendukung jika mereka hadir sebagai mitra pengusaha lokal, bukan operator,” tegasnya.
Menurutnya, kemitraan dapat menjadi solusi dalam mempercepat peremajaan armada menuju kendaraan listrik, sesuai dengan program pemerintah. Namun, ia juga mengingatkan bahwa peralihan ke kendaraan listrik bukan tanpa tantangan, terutama dari sisi harga yang masih tinggi dibanding kendaraan berbahan bakar bensin.
“Pemerintah harus hadir melalui skema subsidi atau insentif agar pengusaha lokal mampu bertransformasi tanpa terbebani secara finansial,” ucap Ifan.
Ia juga mewanti-wanti strategi pasar dari investor asing yang berpotensi “membakar uang” demi menguasai pasar lokal.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait