SUMEDANG, iNewsBandungraya.id - Kabar mengkhawatirkan datang dari ruas Tol Cisumdawu. Pergerakan tanah yang signifikan dilaporkan terjadi di KM 177, tepatnya di Blok Binong–Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Sumedang Utara, menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur jalan bebas hambatan tersebut. Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono, telah menyampaikan laporan resmi kepada Kapolda Jawa Barat terkait situasi darurat ini.
Menurut laporan yang diterima pada Sabtu, 17 Mei 2025 sekitar pukul 10.00 WIB, pergerakan tanah mengakibatkan retaknya barrier beton dan amblesnya badan jalan tol. Kondisi ini memaksa penutupan jalur cepat, dengan seluruh kendaraan dialihkan ke jalur lambat.
"Kami telah berkoordinasi langsung dengan pihak PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Mereka membenarkan, bahwa beberapa titik di ruas tol mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Saat ini, langkah-langkah pengamanan dan pengalihan jalur sudah diterapkan," tegas AKBP Joko Dwi Harsono dalam rilis Polres Sumedang, Jumat (23/5/2025).
Tak hanya itu, Kapolres juga mengungkapkan kondisi mengkhawatirkan di KM 204, Jembatan Cikadongdong Blok Cacaban, Conggeang. Di lokasi tersebut, tiang penyangga jembatan mengalami pergeseran yang diperkirakan memerlukan waktu perbaikan hingga satu tahun.
Hasil pengecekan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang memperlihatkan skala pergerakan tanah yang masif. Mahkota longsoran tercatat mencapai panjang 170 meter dengan ketinggian sekitar 300 meter, menyebabkan jalan tol amblas hingga 50 cm. Lebih jauh lagi, sekitar 60 unit rumah warga di Dusun Bojongtotor kini berada dalam ancaman.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait