BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung sejak siang hingga sore mengiakibatkan bencana longsor di Gang Sukarisi, Jalan Ciumbuleuit, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jumat, 23 Mei 2025. Peristiwa itu mengakibatkan bangunan PAUD Al-Hadi yang menghadap ke Sungai Cipaganti ambruk.
Video yang merekam detik-detik bangunan PAUD Al-Hadi ambruk, viral di media sosial (medsos). Dalam video terlihat, sebelum ambruk, air deras menggerus Kirmir di bawah bangunan itu.
Beberapa menit kemudian bangunan PAUD ambruk dan puing-puingnya terseret arus deras Sungai Cipaganti. Beberapa warga terlihat tengah bergotong royong membersihkan air yang meluap ke jalan gang.
"Longsor terjadi sekitar jam 2 (02.00 WIB) pas hujan lagi deras. Bruk! ambruk semua. Keras (suaranya) terdengar sampai rumah," kata pengelola PAUD Alhadi Tety Kurniawati.
Tety menyatakan, saat longsor terjadi, tidak ada aktivitas di PAUD. Barang-barang di bangunan itu pun telah diamankan ke dalam masjid.
"Barang barang sudah aman, tidak ada yang di dalam (PAUD). Cuman bangunan aja. Engga ada aktivitas. Jadi pembelajaran sementara dilaksanakan di masjid," ujar Tety.
Tuty menuturkan, saat kejadian, debit air di Sungai Cipaganti sangat deras akibat air kiriman dari kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengikis tanah di bawah bangunan.
"Tiba-tiba air besar datang (dari arah belakang masjid). (Air sungai) meluap. (Sebelumnya) ada retakan. Jadi terkikis sama air sungai," tutur Tety.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun 1 Bandung merilis prakiraan cuaca di Jawa Barat, termasuk Bandung Raya. Dalam sepekan ini, 22-28 Mei 2028, hujan sedang hingga lebat bakal mengguyur sebagian wilayah.
Penyebabnya wilayah Jawa Barat masih musim penghujan yang diperkirakan berlangsung hingga Juni 2025. Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengimbau agar masyarakat selalu waspada.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan memperketat pengawasan terhadap bangunan yang berdiri di bantaran sungai atau di atas aliran sungai. Pengawasan dan kewaspadaan agar penghuni terhindar dari bahaya.
"Saya sudah instruksikan camat dan lurah untuk mendata seluruh bangunan yang berdiri di atas anak sungai atau solokan. Yang berdiri di atas aliran sungai harus segera ditertibkan. Ini bukan hanya soal aturan, tapi soal keselamatan bersama," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait