Sejarah GOR Saparua, dari Lapangan Kolonial ke Jantung Kreativitas Kota Bandung

Rina Rahadian
Gor Saparua Bandung. Foto: Ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Di tengah hiruk-pikuk Kota Bandung, GOR Saparua berdiri sebagai ruang publik ikonik yang menyimpan rekam jejak panjang sejarah. Lebih dari sekadar taman kota, tempat ini telah mengalami evolusi besar, dari lapangan era kolonial hingga menjadi simbol gaya hidup aktif dan kreatif masyarakat urban.

Saat ini, GOR Saparua dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan favorit warga. Pepohonan besar yang menaungi area ini menciptakan suasana teduh, cocok untuk berolahraga maupun bersantai.

Fasilitasnya pun lengkap: mulai dari trek lari, lapangan basket, arena panjat tebing, taman bermain, hingga zona kuliner yang ramai diserbu setelah aktivitas fisik.

Namun, nilai historis GOR Saparua tidak bisa diabaikan begitu saja. Dibangun pada 1910 oleh pemerintahan Hindia Belanda, tempat ini awalnya bernama NIAU (Nederlands-Indie Athletiek Unie) dan difungsikan sebagai sarana olahraga publik pertama di Bandung. Olahraga seperti atletik, kriket, hingga senam massal digelar rutin di sana.

Memasuki dekade 1920-an, fungsinya meluas menjadi ruang bermain anak sekaligus lokasi pelengkap acara Jaarbeurs—pasar tahunan yang digelar tiap pertengahan tahun.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network