Bacaan Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
Niat puasa ini dapat dibaca mulai malam hari atau pagi hari sebelum waktu Zuhur:
Niat Puasa Dzulhijjah (1–7 Dzulhijjah)
Latin:
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ
Arti: “Saya niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.”Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
Latin:
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ
Arti: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala.”Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Latin:
Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ
Arti: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala.”
Waktu yang Dianjurkan untuk Membaca Niat Puasa
Menurut mazhab Syafi’i, niat puasa sunnah bisa dilakukan sejak malam hari sampai sebelum waktu Zuhur, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, atau berhubungan suami istri.
Keistimewaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
Hari Tarwiyah menjadi momen penting di mana jamaah haji memulai perjalanan dari Makkah menuju Mina. Untuk yang tidak berhaji, puasa Tarwiyah merupakan salah satu cara berpartisipasi secara spiritual. Meski hadis tentang keutamaannya tergolong dha’if, ulama tetap menganjurkan puasa ini sebagai bagian dari amalan di sepuluh hari awal Dzulhijjah.Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Puasa ini sangat dianjurkan untuk muslim yang tidak menjalankan ibadah haji, dengan beberapa keutamaan berikut:
Menghapus dosa selama dua tahun
"Puasa pada hari Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim)Hari pembebasan terbesar dari api neraka
"Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka selain hari Arafah." (HR. Muslim)Hari mustajab untuk berdoa
"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah." (HR. Tirmidzi)
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait