PURWAKARTA, iNewsBandungraya.id - Fenomena pergerakan tanah yang melanda Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terus menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan sementara dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas pergerakan tanah telah berlangsung sejak April 2025 dan terus berlanjut hingga Juni ini.
Kepala PVMBG, P. Hadi Wijaya, mengungkapkan bahwa kejadian ini bukanlah insiden tunggal. “Sebetulnya tidak hanya terjadi di bulan Juni, tapi juga laporan dari tim itu telah terjadi di bulan April dan Mei," ujarnya, Rabu (18/6/2025). Ia menambahkan, pihaknya telah menyampaikan surat tanggapan kepada sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta media.
Hingga saat ini, luas area terdampak telah mencapai sekitar 2 hektare, memaksa relokasi terhadap 249 jiwa dari 81 kepala keluarga. Lokasi pemukiman mereka dinilai berada di zona rawan bencana dan berisiko tinggi terhadap pergerakan tanah lanjutan.
Menurut Hadi, arah pergerakan tanah saat ini mengarah ke timur laut. Tim PVMBG masih terus melakukan kajian intensif untuk menentukan titik pusat gerakan serta merumuskan langkah mitigasi yang tepat. “Dan memang kalau dari laporan yang masuk ke kami pada hari ini menunjukkan bahwa arah gerakan tanah itu menuju ke arah timur laut,” jelasnya.
Salah satu faktor utama pemicu gerakan tanah ini adalah tingginya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir di wilayah Jawa Barat. Akumulasi air hujan, kata Hadi, meresap ke dalam lapisan tanah vulkanik dan tuf yang rapuh, sehingga memicu ketidakstabilan tanah.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
