BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Wacana pembongkaran Teras Cihampelas atau Skywalk Cihampelas Bandung yang diusulkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terus menuai tanggapan.
Tak hanya dari pemerintah daerah, pedagang kaki lima (PKL) dan pengunjung juga menyuarakan pendapat mereka terkait masa depan proyek Rp48 miliar tersebut.
Pedagang: Kalau Mau Dibongkar, Ajak Kami Rembukan Dulu
Dede Setiana (47), salah satu pedagang yang sudah berjualan sejak awal relokasi ke atas skywalk, mengatakan tidak keberatan jika pemerintah memutuskan untuk membongkar Teras Cihampelas. Namun, ia menekankan pentingnya musyawarah terlebih dahulu dengan para pedagang.
“Kalau memang mau dibongkar, silakan. Tapi harus ada rembukan dulu sama pedagang, jangan cuma ramai di sosial media. Harus ada pertemuan langsung antara pemerintah dengan PKL di sini,” ujar Dede saat ditemui di lokasi, Jumat (4/7/2025).
Menurut Dede, meski keberadaan Satpol PP yang berjaga 24 jam sudah cukup membantu menjaga keamanan, masih banyak masalah di lapangan, terutama saat malam hari. Kios-kios kosong sering disalahgunakan.
“Banyak yang nyalahgunakan, banyak kios yang dicorat-coret, bahkan ditemukan botol-botol minuman dan fasilitas rusak. Dulu sempat Wakil Wali Kota juga lihat sendiri kondisinya,” ungkapnya.
Pendapatan pedagang pun mengalami penurunan drastis. Ia menyebutkan, saat ini omzet hariannya berkisar antara Rp70.000 hingga Rp150.000, jauh lebih kecil dibanding saat berjualan di trotoar bawah.
“Kami juga ingin Pak Gubernur datang langsung ke sini. Yang jualan di bawah itu dilarang, tapi masih tetap ada. Akhirnya, pengunjung malas naik ke atas. Pedagang yang di atas jadi sepi,” tandasnya.
Teras Cihampelas Masih Layak, Butuh Revitalisasi, Bukan Digusur
Sementara itu, Danu, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengaku telah berkunjung ke Teras Cihampelas sebanyak tujuh kali, menyayangkan rencana pembongkaran skywalk. Ia menilai kawasan tersebut masih memiliki potensi jika dikelola dengan baik.
“Saya merasa nyaman di sini. Tapi memang kondisinya perlu diperbaiki. Menurut saya, bukan dibongkar, tapi direvitalisasi saja,” katanya.
Menurut Danu, permasalahan utama bukan pada struktur bangunan, melainkan pengelolaan dan manajemen kawasan yang kurang optimal.
“Dari segi konstruksi masih bagus. Yang perlu diperbaiki hanya sebagian kecil. Masalahnya ada di koordinasi dan manajemennya, itu yang bikin tempat ini jadi terkesan terbengkalai,” jelasnya.
Wacana pembongkaran Teras Cihampelas menjadi refleksi penting bagi Pemkot dan Pemprov Jawa Barat dalam menata ulang ruang publik.
Baik pedagang maupun pengunjung berharap, sebelum keputusan besar diambil, ada dialog terbuka dengan semua pihak terkait, terutama pelaku ekonomi kecil yang menggantungkan hidupnya di sana.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait