Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Garut dengan Produksi Coir Shade Berdampak Luar Biasa

Agus Warsudi
Kalapas Garut Rusdedy meninjau warga binaan bekerja memproduksi coir shade. (FOTO: ISTIMEWA)

Proses dari sabut jadi coir shade lumayan panjang, pertama sabut dicacah, diurai dan diayak sehingga jadi cocofiber dan cocopeat. 

Cocopeat jadi media tanam dan pupuk, cocofiber dibuat jadi tali. Tali sabut kelapa dianyam menjadi kain. Lalu, kain dipotong jadi coir shade sesuai pesanan pembeli. Warga binaan bisa mengerjakan semua dari sabut sampai jadi coir shade.

“Jadi napi tidak hanya makan tidur saja di lapas, mereka sudah diberi makan, tempat tidur, dijaga, sakit diobati oleh negara," ujar Kalapas.

"Dengan adanya kegiatan ini setidak-tidaknya mereka memberi manfaat balik bagi negara dan masyarakat. Pengolahan sabut kelapa mampu mewujudkan ini. Kalau usaha lain misalnya garmen tidak semua napi bisa, misalnya ada 100 mesin jahit di lapas belum tentu ada 100 napi yang bisa mengoperasikannya," tutur Rusdedy.

Tentang kegiatan peternakan di lapas, Kalapas menilai bagus untuk membina WBP. Tetapi, serapan tenaga kerjanya rendah. Di Lapas Garut dilaksanakan ternak ayam broiler bekerja sama dengan perusahaan. Namun hanya mempekerjakan 3 napi. 

"Pertanian bagus, Lapas Garut juga ada, hanya menyerap tenaga kerja 10-20 napi. Sedang coir shade ini menyerap 100-200 napi tergantung kapasitas tempat,” ucap Kalapas.

Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network