Kang Ace menyatakan, banyak contoh yang telah ditunjukkan dalam praktik penguatan ekonomi berbasis perempuan. Salah satunya, Muhammad Yunus, peraih Nobel dari Bangladesh.
Muhammad Yunus melakukan survei khusus tentang kemandirian ekonomi perempuan justru lebih kokoh dibanding laki-laki.
"Karena itu, saya menyambut baik upaya Persikindo memiliki spirit, semangat luar biasa untuk membangun kemandirian ekonomi melalui penguatan ekonomi keluarga," tutur Kang Ace.
Menurut Kang Ace, saat ini, para pelaku UMKM Indonesia pelu meningkatkan kapasitas dengan digitalisasi agar memiliki daya saing kuat di tengah tekanan dunia yang saat ini dalam situasi ketidakpastian.
Menurut Kang Ace, digitalisasi tidak dapat dihindari. Peluang digitalisasi mempermudah rantai pasok dan mengintegrasikan kekuatan ekonomi tanpa batas negara.
Dia mencontohkan, saat ini, durian musang king di pasar online dengan mudah bisa didapat. Ini karena digitalisasi. Konsumen tidak harus pergi ke Thailand untuk mencicipi durian musang king.
"Indonesia punya peluang besar karena memiliki penduduk terbesar keempat di dunia. Artinya, saat bersamaan ini adalah peluang pasar terbesar di dunia. Jangan sampai Indonesia menjadi pasar bagi negara lain. Tetapi kita harus menjadi produsen bagi negara lain," ucap Kang Ace.
Lebih lanjut, Kang Ace menyatakan, UMKM bukan hanya manifestasi ekonomi, tetapi juga manifestasi kemandirian, kreativitas, dan daya tahan bangsa. Memperkuat UMKM berarti memperkuat fondasi ketahanan nasional.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait