Legenda Koi dari Bandung: Dari Hinaan hingga Diakui Dunia

Aga Gustiana
Hartono Soekwanto. (Foto: Ist)

Juara Dunia dalam Waktu Singkat

Tak butuh waktu lama bagi Hartono menunjukkan hasil. Dalam kurun dua tahun delapan bulan setelah belajar di Jepang, ia berhasil menjuarai kompetisi bergengsi di tingkat dunia.

"Setelah ikut kontes di sini, dengan Ikan Koi harga Rp50 juta, saya ke Jepang, belajar selama 2 tahun 8 bulan, hingga jadi juara dunia. Saya orang tercepat di dunia, dari belajar nama Koi dan juara dunia," kata Hartono, sembari tersenyum tipis.

Puncaknya, pada 2013, Hartono meraih predikat Grand Champion Nishikigoi of the World di Jepang melalui Koi jenis Kohaku bernama Mu-Lan Legend.

Pesan untuk Penghobi Koi di Tanah Air

Hartono menyadari bahwa memelihara Koi bukan sekadar hobi biasa. Butuh ketekunan, pengetahuan, dan yang paling utama: rasa bahagia.

"Memang enggak gampang lah pelihara Koi ini, kan tiap hari berubah. Dia nyaman di suhu air 24 sampai 28 derajat. Kalau malam mungkin 22 sampai 24 derajat, dia nyaman. Kedinginan enggak nyaman, kepanasan apalagi. Tapi Bandung kan sudah dapat semua suhunya. Tidak harus pakai chiller," jelasnya.

Bagi pemula, ia menyarankan untuk tetap semangat dan tidak terlalu terikat dengan standar Jepang. Menurutnya, Indonesia punya pendekatannya sendiri.

"Jangan menyerah, terus lanjutkan, terus improvisasi, lakukan cara Indonesia, Indonesia way. Jangan ngikutin Jepang, yang penting hasilnya yang sama. Saya yakin bisa, karena potensi kita luar biasa," tegasnya.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network