“Anak-anak jangan terlalu tergantung pada gadget. Setelah istirahat, jangan main HP lagi. Ajak mereka bermain kaulinan barudak seperti zaman dulu,” tegasnya.
Erwan mengenang masa kecilnya, di mana permainan tradisional seperti galah asin, gatrik, dan engklek menjadi bagian penting dalam membentuk karakter dan kebersamaan.
“Dulu saat sekolah, saya main galah asin dan permainan lainnya saat istirahat. Ini yang harus kita hidupkan kembali,” ucapnya penuh semangat.
Sebagai langkah konkret, Pemprov Jabar berkomitmen menggandeng sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Tujuannya untuk membangun ruang bermain tradisional di sekolah dan lingkungan tempat tinggal anak-anak.
“Kita akan ajak sponsor-sponsor dari CSR untuk membangun tempat kaulinan barudak di sekolah dan lingkungan mereka,” jelas Erwan.
Di tengah derasnya arus digitalisasi, Pemprov Jabar ingin memastikan anak-anak tetap memiliki ruang untuk tumbuh sebagai manusia yang utuh, dengan semangat bermain, tertawa, dan berinteraksi nyata.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait