Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, menyebut kampanye ini tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengajak masyarakat bertindak nyata.
“Kami percaya setiap perempuan berhak tahu, dilindungi, dan tumbuh menjadi pribadi yang sehat. Edukasi ini diharapkan membuat perlindungan terhadap kanker leher rahim dimulai sejak dini,” kata George.
Dukungan juga datang dari TP PKK Provinsi Jawa Barat yang menggerakkan edukasi berbasis komunitas. Winni Nurwini, SKM, MSi menilai pendekatan “ibu ke ibu” terbukti efektif membangun kepercayaan di masyarakat.
“Dengan jejaring PKK, edukasi ini bisa menjangkau rumah-rumah dan menjadi gerakan yang menyentuh,” ungkapnya.
Dalam sesi edukasi, dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K) dari RSHS Bandung menjelaskan vaksin HPV paling efektif diberikan pada anak usia 11–12 tahun, sebelum terpapar virus.
“Jika terlewat, dua dosis vaksin masih direkomendasikan sebelum usia 15 tahun,” jelasnya.
Mengusung tema “Ibu Tenang, Anak Terlindungi, Indonesia Menang Lawan Kanker Leher Rahim”, kampanye tahun ini diharapkan menjadi gerakan yang membangun percakapan publik, memperkuat peran komunitas, dan mendorong kolaborasi nyata untuk eliminasi kanker leher rahim di Indonesia.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait