Kebijakan dan Solusi Mengatasi Fenomena BPJS
Fenomena Bujet Pas-pasan Jiwa Sosialita bukan sekadar gaya hidup, tetapi cermin dari kegagalan sistem yang lebih luas: pengangguran, pendidikan rendah, serta literasi finansial yang lemah.
Beberapa langkah kebijakan yang bisa dilakukan antara lain:
- Memaksimalkan program “Indonesia Produktif” agar bukan sekadar pelatihan, tetapi menjamin akses pekerjaan layak.
- Mengoptimalkan Inpres No. 8 Tahun 2025 tentang kemiskinan ekstrem dengan melibatkan warga miskin secara aktif, bukan hanya penerima bantuan.
- Integrasi literasi finansial ke kurikulum sekolah melalui modul Kemnaker dan OJK, termasuk pendidikan menengah.
- Pengendalian utang konsumtif dengan wacana pajak paylater sebagai salah satu instrumen regulasi.
Fenomena BPJS, Rohana, dan Rojali adalah cermin paradoks masyarakat modern: semarak gaya hidup sosialita beradu dengan keterbatasan ekonomi. Jika tidak segera diatasi, generasi mendatang akan mewarisi siklus rapuh: pengangguran, utang konsumtif, dan pencitraan semu.
Solusi nyata tidak cukup berhenti pada slogan, melainkan kebijakan yang benar-benar meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Karena kemerdekaan ekonomi bukan sekadar bisa berfoto di kafe mewah, melainkan pulang dengan hasil nyata untuk keluarga.
Ditulis oleh: Penta Peturun, Staf Khusus Menteri Ketenagakerajaan RI
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait