BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 Pemuda Panca Marga (PPM) Jawa Barat yang digelar di Hotel Grand Preanger, Kota Bandung, pada Senin (25/8/2025), menjadi momentum penyatuan organisasi setelah bertahun-tahun dilanda dualisme.
Ketua Pemuda Panca Marga Jawa Barat, MQ Iswara, menyebut Musda kali ini sebagai Musda rekonsiliasi. Forum tersebut menyatukan seluruh elemen organisasi yang sebelumnya terbagi ke dalam dua kubu.
“Musda ini adalah Musda penyatuan. Tidak ada lagi kubu-kubu. Hari ini kita semua bertekad untuk menjadi satu,” ujar MQ Iswara.
Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh penting, di antaranya Sekda Jawa Barat, Ketua LVRI Jabar Mayjen TNI (Purn) Nandang Herawan, perwakilan Kodam III Siliwangi, Polda Jabar, hingga Garnisun Tap 2 Bandung-Cimahi. Kehadiran para tokoh ini menjadi saksi penyatuan PPM Jawa Barat.
Menurut MQ Iswara, forum Musda menghasilkan kesepakatan untuk mengakomodir seluruh pihak. Kedua kubu yang sebelumnya berbeda pandangan tetap diberi ruang untuk bergabung dalam kepengurusan yang sama.
“Tidak ada yang ternegasikan, semuanya kita akomodir. Bagi yang ingin tetap di daerah dipersilakan, dan kubu lainnya kami tarik ke provinsi sebagai pengurus markas daerah,” jelasnya.
Dengan mekanisme ini, PPM Jabar yang semestinya beranggotakan 24 pengurus cabang (PC) kini tercatat memiliki 32 PC karena adanya dualisme. Namun, seluruhnya kompak mendukung MQ Iswara sebagai Ketua PPM Jabar periode 2025–2029.
“Alhamdulillah, 32 dukungan itu seluruhnya diberikan kepada saya. Ini mandat besar sekaligus amanah untuk menyatukan dan menguatkan organisasi,” ucap Iswara.
Forum Musda juga menjadi pintu masuk untuk menentukan langkah strategis PPM Jabar ke depan. Setelah urusan rekonsiliasi selesai, organisasi berfokus pada konsolidasi internal dan peningkatan kesejahteraan anggota.
Iswara menyebut, banyak keluarga besar veteran di Jawa Barat, termasuk putra-putri mereka yang tergabung dalam PPM, masih berada dalam kondisi sosial-ekonomi yang memprihatinkan.
“Banyak orang tua kita yang hidup dalam rumah tidak layak huni, penghasilan minim, dan anak-anaknya dengan pendidikan terbatas. Ini pekerjaan rumah besar bagi kita,” ungkapnya.
Karena itu, PPM Jabar menyiapkan sejumlah program prioritas, di antaranya pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi keluarga veteran. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para orang tua anggota PPM.
Selain itu, organisasi juga akan menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menggelar berbagai pelatihan keterampilan. Tujuannya agar anggota PPM siap menghadapi dunia kerja dengan kemampuan yang sesuai kebutuhan industri.
“Soliditas sudah selesai, konsolidasi segera kita tuntaskan. Selanjutnya adalah bagaimana kita bisa hadir untuk kesejahteraan anggota dan keluarga besar veteran di Jawa Barat,” tutur Iswara.
Sebagai penutup, MQ Iswara menyampaikan bahwa pengurus baru PPM Jabar hasil Musda ke-11 akan segera dilantik. Prosesi pelantikan dijadwalkan berlangsung Selasa (26/8/2025) pukul 11.00 WIB oleh Ketua Umum PPM dan akan dihadiri Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
“Besok pelantikan sekaligus menegaskan bahwa PPM Jabar sudah satu komando. Ini hari bersejarah bagi kita semua,” pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait