"Sampel harus per dapur dan ketika akan diberikan harus dipastikan layak atau tidak, harus ada dokter gizi yang menyatakan itu layak atau tidak. Untuk sementara ini, saya berharap tidak dulu ada makanan yang kira-kira cepat basi, cepat jadi racun, yang simpel aja tahu tempe ayam, sayuran harus betul-betul yang segar dicek jangan sampai terjadi lagi keracunan mudah-mudahan ini kejadian terakhir," tuturnya.
Erwan menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan fokus pada evaluasi teknis dapur MBG, sementara urusan hukum diserahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
“Kita akan evaluasi, soal hukum kita serahkan ke aparat penegak hukum, kita fokus evaluasi dapur MBG agar layak,” tandasnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait