Gelar Apel Siaga, Polres Cimahi Siapkan 664 Personel untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Adi Haryanto
Sebanyak 664 personel polisi yang didukung dari TNI, Pemkot Cimahi dan Pemda KBB disiapkan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi pada musim penghujan di akhir tahun ini. Foto/Inews Bandung Raya

CIMAHI,iNews BandungRaya.id - Polres Cimahi dan unsur Forkopimda Kota Cimahi dan Bandung Barat menggelar Apel Siap Tanggap Darurat Bencana, Rabu (5/11/2025).

Apel ini menegakan jika pemerintah daerah baik Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan TNI/Polri siap menghadapi potensi bencana seiring meningkatnya intensitas curah hujan di awal masuk musim penghujan tahun ini.

"Apel ini bukan sekadar seremoni, melainkan bukti keseriusan seluruh pihak dalam memperkuat koordinasi lintas sektor untuk memitigasi potensi bencana," kata Kapolres Cimahi, AKBP Niko N. Adi Putra kepada wartawan usai Apel.

Menurut Niko, hari ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia terkait dengan apel siap tanggap darurat bencana. Ini adalah bentuk komitmen dari seluruh stakeholder yang ada, Forkopimda, TNI, teman-teman dari BPBD dan BMKG.

Sangat penting langkah respons cepat terhadap setiap kejadian bencana, terutama di wilayah rawan bencana seperti di Kabupaten Bandung Barat yang terdiri dari 16 kecamatan dan 165 desa.

“Kita harus respons cepat terhadap setiap kejadian yang ada. Apalagi sekarang ini, bulan-bulan ini, sudah banyak sekali korban, baik korban jiwa, korban yang mengungsi. Golden time itu penting untuk mengurangi fatalitas kerugian fisik maupun materi yang terjadi terhadap korban,” tuturnya.

Pemetaan titik rawan bencana telah dilakukan secara kolaboratif dengan BMKG dan BPBD. Beberapa lokasi disebut memiliki potensi ancaman tinggi, seperti Sesar Lembang dan kawasan Gunung Halu di KBB yang masih mengalami pergeseran tanah.

“Contohnya Sesar Lembang yang perlu jadi perhatian, kemudian terkait dengan masalah di wilayah Rongga Gunung Halu yang sekarang juga masih dilanda dengan pergeseran tanah,” sambung Niko.

Untuk mendukung kesiapsiagaan di lapangan, kepolisian menyiapkan perlengkapan pendukung, mulai dari kano, perahu karet, hingga senso untuk evakuasi darurat.

Adapun personel kepolisian di wilayahnya telah mendapatkan pelatihan rescue agar siap diterjunkan kapan pun dibutuhkan.

“Total personel yang dilibatkan dalam apel siaga ini mencapai 664 orang dari berbagai unsur dan sebagian besar anggota kami sudah mengikuti pelatihan rescue," ujarnya.

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitya Yudhistira menyebutkan, sepanjang tahun 2025 jumlah kejadian bencana di Indonesia mencapai lebih dari 2.600 kasus.

Untuk di Cimahi, mayoritas bencana yang terjadi adalah jenis hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan bangunan roboh. Itu yang saat ini jadi fokus utama perhatian dari Pemkot Cimahi.

Ia menilai apel siaga ini penting untuk menumbuhkan kesadaran kolektif dan memperkuat kolaborasi lintas sektoral. Sebab dalam memitigasi bencana perlu kesadaran kolektif dan kolaborasi lintas sektoral dan lintas wilayah.

"Kami telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi banjir yang kerap melanda daerah rawan seperti Cipageran dan Cimindi. Salah satunya normalisasi drainase dan penertiban bangunan liar di sekitar aliran air dan perbaikan sistem pintu air," tandasnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network