BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat kembali melaksanakan agenda pendidikan pemilih berkelanjutan dengan pendekatan budaya. Kegiatan ini digelar di SMKN 1 Cimahi, Selasa (25/11/2025) mulai pukul 08.00 WIB dengan mengusung tema: “Menjaga Budaya, Memulai Demokrasi, dan Menjadikan Jawa Barat Istimewa.”
Program ini ditujukan untuk memberikan edukasi kepada pemilih muda, termasuk calon pemilih pemula yang belum genap 17 tahun namun akan memiliki hak suara pada pemilu 2029 mendatang.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Barat, Hedi Ardia, menjelaskan bahwa pendidikan pemilih tidak hanya dilakukan saat tahapan pemilu berlangsung.
“Ini adalah bagian dari pendidikan pemilih berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU Provinsi Jawa Barat dalam rangka memberikan edukasi kepada pemilih di luar tahapan pemilu dan pilkada,” ujarnya.
Menurut Hedi, kewajiban edukasi tetap berjalan karena demokrasi membutuhkan konsistensi pembelajaran bagi masyarakat, terutama generasi muda.
“Dari total 35,9 juta pemilih di Jawa Barat, sebanyak 51% merupakan pemilih muda. Termasuk mereka yang belum berusia 17 tahun, namun pada tahun 2029 nanti akan menjadi pemilih pemula.” katanya.
Melihat komposisi tersebut, Hedi menekankan bahwa keberlangsungan demokrasi di Jawa Barat akan sangat dipengaruhi karakter dan kesadaran politik generasi Z.
Berbeda dari metode sosialisasi konvensional, kegiatan hari ini dikemas dengan sentuhan kebudayaan dan interaksi kreatif. Salah satunya melalui format talkshow yang memungkinkan peserta lebih terlibat dalam proses belajar.
“Pendidikan pemilih ini dikemas dengan pendekatan kebudayaan dengan melibatkan berbagai unsur, salah satunya melalui kegiatan talkshow.” tegasnya.
Selain tingkat provinsi, seluruh KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat juga menyelenggarakan program serupa untuk berbagai segmen pemilih, seperti pemilih pemula, perempuan, kelompok rentan, dan masyarakat umum.
Mengacu pada data pemilu sebelumnya, lebih dari separuh pemilih di Jawa Barat merupakan pemilih muda. Karena itu, KPU menargetkan peningkatan partisipasi mereka pada pemilu mendatang.
“Kami berharap setidaknya 80% dari mereka akan datang ke TPS dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab pada saat pemungutan suara nanti.”
Meski begitu, Hedi menilai pendidikan pemilih bukan satu-satunya faktor penentu kehadiran pemilih. “Faktor lain yang juga penting adalah seberapa menarik figur calon, serta seberapa menjanjikan visi-misi yang ditawarkan.”
Kegiatan di Cimahi menjadi penutup rangkaian pendidikan pemilih yang dilakukan KPU Jawa Barat pada tahun 2025. “Selanjutnya, kegiatan serupa akan kembali dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota hingga tahun 2026 sebagai bentuk kesinambungan program pendidikan pemilih.” pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
