"Petugas memastikan tidak ada korban jiwa, luka, maupun warga yang terdampak hingga harus mengungsi akibat kejadian itu. Namun kirmir jebol membuat mobilitas warga terganggu karena jalan tidak dapat dilalui," ujarnya.
Didi menuturkan, potensi longsor lanjutan harus diwaspadai. Karena itu, penanganan darurat dengan menambal kirmir dan akses jalan yang jebol segera dilakukan untuk mencegah kerusakan semakin meluas.
“Kirmir yang ambrol ini harus segera ditangani karena jika dibiarkan, bisa meluas dan membahayakan rumah-rumah warga,” tutur Didi.
Berdasarkan laporan, kata Didi, kirmir yang jebol sepanjang 7 meter dengan tinggi 4 meter dan lebar 3 meter. Saat ini Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) telah melakukan penanganan awal berupa pemasangan karung berisi tanah dan material penahan untuk mencegah erosi lebih lanjut.
"Namun langkah tersebut bersifat sementara hingga perbaikan permanen dapat dilakukan," ucapnya.
BPBD Kota Bandung mengimbauan kepada warga yang tinggal dekat tepian kirmir meningkatkan kewaspadaan, terlebih saat hujan deras.
Petugas meminta warga menjauhi area rawan retakan dan segera melapor jika terjadi perkembangan yang mengarah bahaya.
Petugas BPBD Kota Bandung menegaskan bahwa rekomendasi penanganan sudah disampaikan kepada dinas terkait agar segera dilakukan perbaikan permanen.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait
