Intensitas Hujan Tinggi, Wakil Ketua DPRD KBB Minta Warga di Zona Bencana Waspada

Adi Haryanto
Wakil Ketua DPRD KBB mengingatkan warga agar mewaspadai curah hujan tinggi yang bisa memicu terjadi bencana banjir bandang, longsor, dan pergerakan tanah. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Masyarakat di kawasan zona bencana diminta waspda terhadap kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini.

Pasalnya intensitas hujan sangat tinggi dan setiap hari turun secara merata di wilayah Bandung Raya termasuk di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sehingga dikhawatirkan jadi pemicu terjadinya bencana khususnya longsor dan banjir bandang.

"Saat ini intensitas hujan sedang tinggi, di selatan KBB bahkan setiap hari selalu turun hujan. Makanya kami meminta masyarakat dan pemerintah daerah waspada terhadap potensi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi," kata Wakil Ketua DPRD KBB, Asep Dedi saat ditemui usai rapat dewan, Sabtu (6/12/2025).

Ia mencontohkan peristiwa banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah KBB pada Kamis (4/12/2025) yang merusak fasilitas umum, area pertanian, dan mengganggu akses jalan harus jadi warning.

Aparatur pemerintah dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa harus meingkatkan kewaspadaan dan bersiaga menyusul potensi bencana yang dipicu hujan.

Apalagi wilayah selatan KBB seperti Kecamatan Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gununghalu, dan Rongga yang rawan bencana.

Yang juga penting, lanjut politisi PKB ini, Kepala Desa harus segera melakukan pemetaan wilayah yang paling rentan karena ini adalah langkah pertama yang tak bisa ditunda. Merekalah yang paling mengetahui kondisi di wilayahnya masing-masing.

"Saya berharap bencana besar tidak terjadi di KBB, tapi antisipasi dan mitigasi harus disiapkan. Khususnya wilayah selatan seperti Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Rongga, dan Gununghalu yang memiliki potensi tinggi terjadinya longsor dan banjir bandang," kata legislator asal Dapil Lima ini.

Lebih lanjut, Asep meminta pemerintah daerah juga harus menyiapkan anggaran cadangan yang dapat diakses sewaktu-waktu untuk penanggulangan atau penanganan pasca-bencana.

"Anggaran kebencanaan harus disiapkan juga, termasuk jalur-jalur evakuasi bagi warga di zona yang rawan," kata Ketua DPC PKB KBB ini.

Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB merilis data bahwa kejadian banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Kamis lalu tidak hanya melanda enam desa, melainkan menyebar dari selatan hingga utara.

Kepala Pelaksana BPBD KBB Asep Sehabudin menjelaskan, kejadian dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dengan banjir bandang di Kampung Legong, Desa Gununghalu-Sirnajaya, yang segera diikuti oleh longsor di beberapa kecamatan.

"Tiga rumah di Kampung Mekarwangi Parongpong milik Hamonangan Purba, M. Sidik Permana, dan Dede Sumpena rusak sedang karena longsor. Lalu di Lembang, tembok penahan tanah di Kampung Sukapinggir ambrol dan menimpa tiga rumah warga," sebutnya.

Yang paling parah terjadi di Kecamatan Sindangkerta, di mana longsor melanda lima desa sekaligus. Di Desa Cikadu, rumah milik Micky Wibowo jebol total, sedangkan rumah Asep Salimudin dan Maman mengalami rusak sedang.

Di Desa Wangunsari, bencana menyebar ke RW 05, RW 06, dan RW 11, sementara di Rancasenggang, lima rumah di Kampung Babakan Sukahaji tertekan tanah. Akses Jalan Gunungbatu di Desa Buninagara juga harus ditutup sementara karena terhalang longsor.

"Total ada 43 rumah mengalami rusak, dua di antaranya berat. Jembatan dan jalan di Sukamenak terputus, bahkan lapang sekolah MA Darussyifa tak luput. Di Cililin, tebing yang longsor mengancam rumah Ade Nuraeni yang dihuni dua orang," ujarnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network