CIREBON, iNewsBandungRaya.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat menggelar pendidikan politik (dikpol) angkatan III di Kota Cirebon, Minggu (7/12/2025). Peserta Dikpol Partai Golkar Angkatan III berasal dari Kota/Kabupaten Cirebon,
Indramayu, Kuningan, Pangandaran, Banjar, dan Ciamis.
Kegiatan itu dibuka oleh Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily. Dalam pengarahannya, Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, Partai Golkar menggelar dikpol berbasis data se-Jawa Barat.
Kegiatan ini digelar per regional. Sebelumnya, dikpol digelar di Kabupaten Bekasi, kemudian Bogor, dan sekarang di Kota Cirebon. Alasan kegiatan ini dilaksanakan, karena Partai Golkar harus mempertahankan peroleh kursi yang meningkat pada Pemilu 2024 lalu.
Golkar Jabar berhasil menaikkan jumlah kursi. Di daerah pemilihan (dapil) Cirebon bertahan meraih dua kursi. Di dapil Ciamis-Kuningan-Pangandaran-Banjar bertahan dengan 1 kursi.
Yang menggembirakan, dua wali kota dan satu bupati dari Partai Golkar. Dulu tak terbayangkan di Kota Cirebon, wali kotanya berasal dari Golkar. Memang pernah ada wali kota sebelumnya dari Golkar, yaitu Ano Sutrisno.
"Namun alhamdulillah, kini (kursi Wali Kota Cirebon) kembali dikuasai oleh Partai Golkar. Raihan kursi Golkar di Kota Cirebon juga naik signifikan, dari tiga menjadi enam kursi," kata Kang Ace yang juga menjabat Wakil Ketua DPP Partai Golkar.
Kang Ace menyatakan, DPD Golkar Kota Cirebon merupakan satu-satunya daerah di Jawa Barat yang kenaikan raihan kursi di DPRD mencapai 100 persen. Padahal, Andre terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon melalui Musda 2022.
"Artinya, Golkar berhasil menggembalikan supremasi di Kota Cirebon. Secara nasional, Golkar menang di tiga provinsi, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan," ujar Gubernur Lemhannas RI itu.
Tambah Raihan Kursi di Parlemen
Keberhasilan ini, tutur Kang Ace, harus dijaga dan dipertahankan. Arahan Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia sangat jelas dan tidak muluk-muluk, yaitu, menambah raihan kursi di parlemen.
"Kalau Wali Kota Effendi Edo sekarang kita (Partai Golkar) enam kursi, maka setidaknya nambah dua kursi," tuturnya.
Kang Ace mengatakan, raihan kursi Partai Golkar di DPRD Jabar saat ini 19 kursi. Maka pada Pemilu 2029 harus menambah kursi, entah tambah 2, 3, 4 atau 5 kursi. Nanti diputuskan bersama berdasarkan pendekatan saintifik.
"Di DPRD kabupaten/kota, alhamdulillah. Dari 195 kursi, Partai Golkar meraih 208 kursi. Salah satunya adalah di Kota Cirebon," ucap Kang Ace.
Di Kuningan, Partai Golkar berhasil menambah kursi sehingga mendapat kursi pimpinan. Bahkan Bupati Kuningan Dian Rahmat Yanuar berasal dari Golkar. "Ini bukti bahwa wilayah ini telah berubah dari merah ke kuning," ujarnya.
Kang Ace menuturkan, pekerjaan rumah Partai Golkar mengembalikan kemenangan di Indramayu. Tidak ada cara lain bagi Golkar untuk menambah kursi dan mempertahankannya selain seluruh kader, anggota DPRD, bupati, dan wali kota menjaga suara partai.
"Caranya, program-program kepala daerah dan pimpinan DPRD dari Golkar harus menyentuh rakyat. Terutama kader-kader partai. Wajib hukumannya mempertahankan dan menjaga suara. Setelah itu identifikasi segmen-segmen baru yang harus diraih suaranya," tegasnya.
Dikpol ini, kata Kang Ace, forum penting untuk mensolidkan dan menyamakan persepsi kader partai dalam memperhatikan suara rakyat.
"Ketum Bahlil Lahadalia dalam arahannya di HUT ke-61 Partai Golkar, tegas dan jelas bahwa tugas Partai Golkar adalah menjadi instrumen utama negara. Golkar lahir sebagai alat pemerintah. Apa pun kebijakan pemerintah harus didukung.
"Karena tujuan pemerintahan adalah mewujudkan cita-cita proklamasi, yaitu, kesejahteraan rakyat," ucapnya.
Sedangkan tujuan berpolitik, jelas Kang Ace, bukan hanya anggota partai sejahtera, tapi pastikan niat ingin memperkuat instrumen politik agar rakyat sejahtera.
Karena itu, dalam tujuan Partai Golkar dalam AD/ART sangat tegas. Partai Golkar lahir sebagai respons atas menguatnya beberapa ideologi, termasuk komunis. Maka, Golkar lahir untuk melawan kekuatan yang berhadapan dengan ideologi Pancasila.
"Golkar lahir untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Golkar hadir untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur. Maka sesuai arahan ketua umum, slogan Golkar hari ini adalah Suara Rakyat, Suara Golkar," jelas Kang Ace.
Golkar Harus Kembali ke Fungsi Sesungguhnya
Karena itu, tutur Kang Ace, Partai Golkar harus kembali ke fungsi sesungguhnya. Golkar lahir sebagai organisasi politik yang menghimpun satu kesepakatan politik, persepsi, bekerja, dan berkarya.
"Tugas Partai Golkar, mendidik rakyat. Serap aspirasi mereka. Termasuk himpun kekuatan rakyat yang siap membawa kesejahteraan. Itu paradigma baru Partai Golkar," tuturnya.
Kang Ace mengingatkan, jangan sampai ada dalam pikiran masyarakat, percuma pilih Golkar, tidak ada manfaatnya.
"Saya tidak ingin ada kata-kata itu di hati rakyat. Para anggota legislatif dan kepala daerah dari Partai Golkar, jangan sampai rakyat berpikiran seperti itu," ucapnya.
Golkar juga, ujar Kang Ace, menjaga stabilitas pemerintahan. Tanpa dukungan Partai Golkar, pemerintahan siapa pun akan goyah.
"Walaupun kita (Partai Golkar) tidak di eksekutif, tetap harus mendukung pemerintahan. Syaratnya, harus objektif. Kalau dia (pemerintah) tidak prorakyat, wajib hukumanya dikritisi. Tetapi kalau kebijakannya prorakyat, harus kita dukung," ujar Kang Ace.
Dalam kesempatan itu, Kang Ace mengungkapkan, Partai Golkar mendukung koalisi permanen dalam pemerintahan. Sebab, Golkar melihat stabilitas pemerintahan sangat penting. Untuk itu, pastikan semua kekuatan politik harus disatukan dan diarahkan untuk menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo.
"Apalagi, program pemerintahan Presiden Prabowo hampir sama dengan program pemerintahan Orde Baru. Hampir sama," tandas Kang Ace.
Untuk diketahui, kegiatan itu dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, anggota DPR RI Dave AF Laksono, Daniel Mutaqien, dan Putri Anetta Komarudin.
Hadir pula Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat yang juga Wakil Ketua DPRD Jabar MQ Iswara, Bendahara Umum/Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Metty Triantika, Wakil Ketua Bidang Khusus Deden Nasihin dan Ketua Fraksi PG DPRD Jabar Yod Mintaraga serta pengurus lainnya.
Tiga kepala daerah yang hadir, yaitu, Wali Kota Cirebon Effendi Edo, Wali Kota Banjar Sudarsono, dan Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait
