Badan Geologi: 27 Kecamatan di Kabupaten Bandung Berpotensi Menengah–Tinggi Gerakan Tanah

Agi Ilman
Upaya pencarian tiga warga yang tertimbun longsor di Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung kembali dilanjutkan pada Sabtu (6/12) pagi. Foto: Tim Sar Bandung.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Geologi Kementerian ESDM menetapkan 27 kecamatan di Kabupaten Bandung masuk zona potensi menengah hingga tinggi gerakan tanah. Pemetaan dilakukan sebagai respons meningkatnya curah hujan dan risiko bencana hidrometeorologi.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, Lana Saria, mengatakan wilayah tersebut membutuhkan perhatian serius karena kondisi lereng yang mudah terganggu.

“Lereng-lereng yang telah mengalami gangguan berpotensi mengalami longsor, bahkan longsoran lama bisa aktif kembali, terutama saat curah hujan di atas normal,” ujarnya, Senin (8/12/2025).

Kecamatan yang masuk zona menengah–tinggi meliputi Arjasari, Baleendah, Banjaran, Cangkuang, Cicalengka, Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Cimaung, Cimenyan, Ciparay, Ciwidey, Ibun, Kertasari, Kutawaringin, Margaasih, Majalaya (menengah), Nagreg, Pacet, Pameungpeuk, Pangalengan, Paseh, Pasirjambu, Rancabali, dan Soreang.

Sejumlah kecamatan seperti Arjasari, Banjaran, Cangkuang, Cimaung, Cimenyan, Ciwidey, Ibun, Kertasari, Majalaya, Pasirjambu, Rancabali, dan Soreang juga dicatat memiliki potensi banjir bandang dan aliran bahan rombakan.

Lana menjelaskan zona potensi menengah bisa terdampak longsor jika dipicu hujan intensitas tinggi, terutama di sekitar tebing jalan, lembah sungai, dan lereng yang tidak stabil.

Adapun zona potensi tinggi memiliki risiko lebih besar karena pergerakan tanah dapat terjadi lebih cepat.

“Potensi cepatnya pergerakan tanah ini yang harus diwaspadai,” katanya.

Ia juga mengingatkan tim SAR untuk berhati-hati saat operasi pencarian.

“Keselamatan personel harus diutamakan. Pencarian perlu dihentikan saat hujan deras maupun sesaat setelahnya,” tegasnya.

Untuk rumah warga yang rusak berat, Badan Geologi merekomendasikan relokasi permanen. Pemerintah daerah juga didorong memasang rambu peringatan dan menyiapkan jalur evakuasi. 

“Patuhi arahan petugas dan lakukan pemantauan rutin agar potensi gerakan tanah dapat terdeteksi lebih dini,” ujar Lana.

Sebelumnya, longsor di Arjasari pada Jumat lalu merusak lima rumah dan berdampak pada sekitar 100 rumah.

Satu korban, Ramdan (15), berhasil diselamatkan dan kini dirawat di RS Nambo. Tiga korban lainnya Aisyah (70), Citra (19), dan Alfa (13) masih dalam pencarian.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network