Tantangan Besar SMK Swasta
Ketua Umum FKKSMKS Jabar Acep Sundjana Djakaria menyambut baik kerja sama tersebut. Jumlah SMK swasta di Jawa Barat mencapai sekitar 2.600 sekolah dengan tantangan besar pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya guru produktif.
“Program fast track ini sangat strategis. Bahkan guru produktif SMK juga bisa berkesempatan melanjutkan pendidikan tinggi. Sejauh ini, Unpas yang menawarkan peluang tersebut,” kata Acep Sundjana.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Jabar Yomanius Untung menyoroti jumlah SMK swasta dan gurunya lebih banyak dibandingkan sekolah negeri. Namun, kualitas dan kompetensi guru masih perlu ditingkatkan.
Menurut Yomanius, fokus utama ke depan adalah memastikan kompetensi guru yang linier, produktif, dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Kebijakan penguatan pendidikan memang harus mencakup sekolah negeri dan swasta. Alokasi anggaran pendidikan 20 persen diharapkan mulai berdampak nyata, termasuk bagi SMK swasta,” ujarnya.
Sekolah Harus Adaptif untuk Kompetensi Lulusan
Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman menegaskan, peningkatan mutu pendidikan merupakan keniscayaan.
Herman mengajak seluruh kepala SMK swasta di Jawa Barat untuk memulai pembenahan dari penajaman kompetensi lulusan agar adaptif terhadap dunia usaha, industri, dan realitas kehidupan.
“Tidak boleh ada lulusan SMA atau SMK yang menganggur. Minimal mereka bisa bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan. Semua itu bergantung pada kualitas pendidikan,” kata Herman.
Herman menjelaskan, standard lulusan, kurikulum, proses pembelajaran, kompetensi guru, hingga sarana prasarana harus disiapkan secara kontekstual dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait
