Hiking Fest 2025 di Sukawana: Ajang Pertama yang Satukan Pendakian dan Aksi Hijau

Aga Gustiana
Sebanyak 150 pegiat alam bebas dari dalam dan luar kota menikmati jalur Trek 11 Sukawana dalam gelaran Hiking Fest 2025. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Brand perlengkapan outdoor asal Bandung, Mahameru, resmi menggelar Hiking Fest 2025 untuk pertama kalinya pada Sabtu, 27 Desember 2025. Acara tersebut berlangsung di Trek 11 Sukawana, kawasan Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, sebuah jalur alam yang terkenal dengan lanskap menawan sekaligus menghadirkan tantangan bagi para penjelajah.

Sebanyak 150 peserta dari berbagai kota—mulai dari Jakarta, Bekasi, Sumedang hingga wilayah Bandung raya—ikut meramaikan aktivitas yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB dan berakhir menjelang petang. Tepat sebelum pendakian dimulai, para peserta lebih dulu mengikuti safety talk yang diberikan tim ahli, termasuk pendaki berpengalaman dan tenaga kesehatan, sebagai bentuk edukasi untuk menjaga keselamatan di jalur.

Festival Pendakian dengan Visi Ekologis dan Kultural

Dengan Gunung Tangkuban Parahu sebagai latar megah, Mahameru mengangkat tema “Harmonizing Nature, People, and Purpose” pada penyelenggaraan perdana ini. Melalui tema tersebut, Hiking Fest 2025 diposisikan bukan sekadar kegiatan naik gunung, tetapi sebagai ajang mempertemukan manusia, budaya, dan alam dalam satu momen kebersamaan.

Nilai-nilai yang ditekankan dalam acara ini meliputi pelestarian lingkungan, penguatan komunitas, serta dukungan terhadap ekonomi lokal. Hal ini selaras dengan pesan yang ingin dibawa Mahameru kepada para peserta.

“Tujuan Hiking Fest 2025 adalah kembali lagi ke alam, mencintai alam. Dengan Hiking Fest 2025 kita membuka hati masyarakat untuk merawat alam dan mencintai alam lebih baik lagi sejalan dengan survival soul-nya Mahameru,” kata Founder Mahameru H. Muchammad Thofan di sela kegiatan.

Tiga Pilar Utama: Ekologi, Sosial, Ekonomi

Konsep Hiking Fest 2025 dirancang berdasar tiga dimensi yang menjadi pondasi Mahameru: aspek ekologi (rehabilitasi dan literasi lingkungan), sosial (keterlibatan komunitas dan kolaborasi), serta ekonomi (pemberdayaan UMKM dan penguatan produk ramah lingkungan).

Sebagai wujud nyata, para peserta dan tim penyelenggara melakukan penanaman pohon alpukat di area sekitar Sukawana pada ketinggian 1.000 mdpl, sebuah langkah kolaboratif untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap alam.

“Menanam pohon alpukat yang menghasilkan buah ini salah satu upaya bertahan hidup atau survival soul. Mudah-mudahan ini menjadi percontohan di daerah dan semoga ke depan Mahameru bisa menyelenggarakan Hiking Fest di daerah lain dan menanam lebih banyak lagi pohon alpukat karena di Hiking Fest 2025 baru sebagian,” ujar H. Muchammad Thofan.

Pandangan serupa disampaikan oleh Steering Committee Hiking Fest 2025, Budhi Santosa, yang menekankan pentingnya nilai ekologis di balik aksi penanaman tersebut.

“Dalam program Mahameru ini, kenapa menanam pohon alpukat, kami ingin menciptakan kawasan agroforestry yang tidak hanya memiliki nilai ekologi, tetapi juga sosial dan ekonomi yang manfaatnya dapat diserap juga oleh masyarakat setempat,” tutur Budhi Santosa.

Tiga Kategori Jalur, Mulai dari Pemula Hingga Pendaki Berpengalaman

General Manager Mahameru sekaligus Steering Committee, H. Alex Iskandar, menjelaskan bahwa Hiking Fest 2025 diikuti peserta dari berbagai rentang usia, termasuk pendaki senior berusia hingga 70 tahun. Ia memaparkan pembagian kategori jalur pendakian yang ditawarkan kepada peserta.

“Alhamdulillah peserta Hiking Fest 2025 sangat antusias dan happy serta diikuti berbagai usia, mulai dari usia sekolah hingga peserta berusia 70 tahun. Adapun kategorinya kami bagi tiga, yaitu short trail (jalur ringan) dengan panjang jalur sekira 2 km, medium trail (jalur menengah) 8 km dan long trail (jalur panjang) antara 12 km dengan trek menantang untuk pendaki berpengalaman,” tutur Alex Iskandar.

Pada rute long trail, peserta melintasi beragam kontur medan seperti sungai, hutan, hingga hamparan kebun teh, sebelum akhirnya disuguhi panorama Gunung Tangkuban Parahu dari ketinggian. Jalur medium trail menawarkan pengalaman serupa dengan waktu tempuh sekitar 2–3 jam, sementara short trail disiapkan khusus bagi pendaki pemula, keluarga, dan peserta yang membawa anak-anak usia sekolah.

Workshop dan Talk Show Melengkapi Kegiatan

Tak hanya aktivitas pendakian dan penanaman pohon, Hiking Fest 2025 juga menghadirkan program edukatif berupa workshop dan talk show, termasuk pembahasan menarik mengenai sejarah geografis Gunung Tangkuban Parahu, sehingga peserta memperoleh pengalaman yang lengkap, baik secara fisik maupun wawasan.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network