Pengendali Arah Perubahan Demokrasi
Wakil Ketua Penggalangan Khusus DPD Partai Golkar Jabar Deden Nasihin mendorong mahasiswa dan pemuda untuk tidak sekadar menjadi pengikut arus politik, melainkan tampil sebagai pengendali arah perubahan.
Menurut Deden, pemuda memiliki dua kategori peran dalam politik, yakni sebagai ‘passenger’ dan ‘driver’. Passanger adalah mereka yang hanya menyampaikan pesan dan mengikuti narasi yang ada.
Sedangkan driver adalah pemuda yang mampu mengendalikan arah dan tujuan politik secara sadar dan bertanggung jawab.
“Pemuda hari ini harus naik kelas menjadi driver politik. Kalau pemuda tidak mengambil peran sebagai pengendali, maka politik akan dikendalikan oleh mereka yang tidak memiliki kepedulian terhadap kepentingan rakyat,” kata Deden.
Deden menjelaskan, peran sebagai driver menuntut pemuda memiliki literasi politik, visi kebangsaan, integritas moral, dan kemampuan mengubah gagasan menjadi tindakan yang berdampak bagi masyarakat.
Sementara itu, Bupati Sukabumi Asep Jafar mengajak para pemuda di daerahnya untuk tidak hanya menjadi penonton dalam dinamika politik, tetapi berperan aktif, kritis, dan bertanggung jawab dalam kehidupan demokrasi melalui peningkatan literasi politik.
Hal tersebut disampaikan Asep Jafar saat memberikan sambutan pada kegiatan pendidikan politik bagi pemuda di Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.
Asep mengatakan, pemuda merupakan aset terbesar bangsa sekaligus calon pemimpin masa depan yang akan menentukan arah pembangunan daerah maupun nasional.
Menurut dia, di tengah derasnya arus informasi dan media sosial, literasi politik menjadi sangat penting bagi pemuda.
"Pemuda jangan sampai hanya menjadi penonton, tetapi harus tampil sebagai pelaku dan penggerak perubahan,” kata Asep Jafar.
Dia menegaskan bahwa pembangunan Kabupaten Sukabumi ke depan membutuhkan keterlibatan aktif generasi muda yang berwawasan politik, sikap kritis, keberanian menyampaikan aspirasi secara cerdas dan beretika.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait
