JAKARTA, iNews.id - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin mengganas. Mereka kerap menyerang pos TNI - Polri dan warga sipil.
Sepanjang Januari - Maret 2022, tercatat KKB telah melakukan 7 tindak pidana dengan 13 orang korbannya tewas. Terakhir, Rabu (17/4/2022), aksi KKB berhasil digagalkan oleh Prajurit TNI Pos TK Quari Atas Yonif R 431/SSP, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"Saya kira harus ada keseriusan dari Panglima TNI Andika Perkasa. Ingat Papua juga bagian penting dari Indonesia dan mereka juga penyumbang PDB untuk negara kita," ujar pengamat kebijakan publik, Jerry Massie di Jakarta, Selasa (10/5/2022).
Jerry meminta perlu ada pendekatan dan lobi agar situasi dan kondisi di Papua bisa stabil, aman dan kondusif. Apalagi saat dilantik menjadi Panglima TNI, Rabu (17/11/2021) silam Andika berjanji akan memperbaiki penanganan konflik di Papua. Andika berjanji akan mengevaluasi dan mengubah strategi dalam menjaga keamanan NKRI.
"Memang kita lagi disoroti dunia soal pelanggaran HAM di Papua. Seyogianya Andika sebagai Panglima harus bijaksana dalam mengatasi kasus kekerasan di sana," paparnya.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini mengungkapkan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, perekonomian Papua berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp235,34 triliun pada tahun 2021. Oleh karena itu setoran Pemda Papua ke pusat sangat besar.
"Jadi kalau masalah tetap tak selesai maka janji tersebut saya pastikan gagal tak ada hasil," jelasnya.
Oleh karena itu, sambung Jerry, agar Andika dicap tak gagal tangani Papua maka harus mempunyai strategi agar masalah kemanusiaan di Papua bisa diselesaikan. Pendekatan lewat aspek budaya bisa dilakukan karena pendekatan budaya sangat ampuh. Menurut Jerry, masyarakat Papua dasarnya orang baik dan polos. Oleh karena itu gunakan kepala suku mereka dan tokoh agama (pendeta) tapi harus gencar sosialisasi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait