BANDUNG, INEWS. ID - Upaya tim pendukung kandidat Ketua Umum KONI Jabar, untuk menarik-narik Gubernur Jabar, terlibat dalam proses Musorprov, dinilai sebagai langkah mempolitisasi dunia olahraga.
"Langkah blunder dilakukan Sahabat Kang Daud, dalam upayanya mendapat dukungan dari para pemilih. Cara mereka mempersonifikasi Kang Daud Ahmad sebagai calon yang direstui Gubernur, sudah offside," ujar pengamat dunia olahraga Dadan Hendaya, kepada media, Selasa (17/5/2022) petang.
Terakhir, tim ini mengirim surat di grup medsos kepada para pemilih, agar segera membuat surat dukungan, untuk kemudian diserahkan ke Gubernur.
"Baru pertama kali di Indonesia, ada surat dukungan calon untuk pemilihan Ketua Umum KONI Provinsi, diberikan kepada Gubernur," kata mantan Kahumas KONI Jabar ini.
Sebagai strategi, sah-sah saja untuk mempersepsikan Daud Ahmad sebagai orang dekat Gubernur. Terlebih sekian tahun Daud selaku ASN Pemprov Jabar adalah bawahan langsung Ridwan Kamil.
"Namun adalah tidak elok, jika Gubernur ditarik-tarik untuk terlibat secara praktis. Saya khawatir citra Kang Daud juga jadi buruk, karena terkesan hanya menyandarkan diri pada kedekatan, bukan pada kompetensi."
Berimbas Buruk ke Gubernur
Di lain sisi, Dadan juga berharap Ridwan Kamil menolak upaya pihak manapun untuk melibatkannya dalam polarisasi pemilihan.
"Karena sebagai Gubernur, beliau harus mengapresiasi dan menaungi siapapun yang ingin maju dalam Musorprov. Bayangkan kalau benar Gubernur hanya merestui Kang Daud, dan ternyata yang bersangkutan kalah, tentu akan berimbas kurang baik bagi Gubernur," kata Direktur Mangle.id dan Nyundayu.com ini.
Ia mencontohkan apa yang terjadi saat pemilihan Ketua PSSI Jabar. Saat itu, Gubernur dipersepsikan mendukung salah satu calon, dan ketika calon itu kalah, nama Ridwan Kamil turut terdegradasi.
"Saya yakin Gubernur juga akan tersinggung dipaksa untuk memberikan dukungan pada seseorang, dengan dipaksa menerima surat dukungan cabor cabor yang seharusnya diberikan kepada panitia pemilihan Musorprov. Beliau itu sangat paham aturan main dalam sebuah proses pemilihan di organisasi apapun," tandasnya.
Dadan mempersilakan voters dari KONI Kota-Kabupaten, cabor maupun badan fungsional untuk menilai sendiri para kandidat yang akan maju. Lihat track recordnya di dunia olahraga, apakah ia memiliki pengalaman panjang mengurus dunia olahraga. (*)
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait