BANDUNG, iNews.id - KPU RI mengantisipasi polarisasi politik saat pelaksanaan pemilu serentak 2024. Sebab, KPU ingin pelaksanaan lima tahun ini berjalan dengan aman dan lancar.
Ketua Divisi Teknis KPU RI, Idham Holik menjelaskan, polarisasi ini perlu diantisipasi, hal tersebut berkaca pada pemilu serentak di tahun 2019 lalu dimana memicu konflik antar pendukung kedua pasangan calon presiden.
Meskipun, katanya, itu semua adalah bagian dari proses demokrasi di Indonesia."Kami tidak ingin terjadi polarisasi pemilu serentak 2024 seperti pemilu sebelumnya," ucapnya, saat menjadi pembicara diskusi Nasional tentang Pemilu 2024 dalam rangka Milangkala Paguyuban Pasundan, di Bandung, Sabtu (2/7/2022).
Idham mengatakan, Antisipasi Polarisasi dimulai dari pemahaman para peserta pemilihan, bahwasanya pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Atau yang kita kenal sebagai “Luber dan Jurdil”.
Maka dari itu, untuk memberikan pemahaman pemilu kepada masyarakat terkait pelaksanaan pemilu, pihaknya menggandeng beberapa lembaga dan stakeholder.
"Kami menggandeng stakeholder untuk mengantisipasi semua itu. Bahwa pendidikan pemilih tanggung jawab minimal di diri kita sendiri," lanjutnya.
Di akhir paparannya, Idham Holik sangat berharap masyarakat Indonesia turut mensukseskan Pemilu 2024 nanti. Tidak ada demokrasi yang baik tanpa keterlibatan masyarakat sipil. “Maka dari itu, saya mengajak kepada masyarakat untuk mensukseskan Pemilu, karena Pemilu adalah masa depan kita semua,” harap dia.
Sebagaimana diketahui, Pelaksanaan pilpres dan pileg diselenggarakan 14 Februari 2024, sedangkan pilkada serentak dilaksanakan pada 27 Februari di tahun yang sama. (*)
Editor : Abdul Basir