Prabowo Sebut Tugas Persis Merajut Perbedaan dalam Bingkai NKRI

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengingatkan kepada semua pihak untuk sama-sama saling menjaga persatuan. 

Sebab memurutnya, apa yang dimiliki Indonesia saat ini sudah lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga. Karena itu, seluruh umat harus bersatu jangan sampai terpecah belah.

Baca Juga

KPU RI Sahkan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden & Wapres Terpilih Hasil Pilpres 2024

Begitu disampaikan Prabowo Subianto dalam sambutannya di acara Muktamar Persatuan Islam (Persis) ke-XVI di Sutan Raja Hotel, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9/2022).

"Yang penting adalah persatuan. Kita yang penting bersatu, jangan lihat partai mana semua partai adalah anak Indonesia semua partai punya tanggung jawab pada masyarakat," kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan, kerukunan antar umat beragama harus terus terjalin. Menurutnya, hal ini juga merupakan tugas dari pada Persis agar tetap terus merajut perbedaan dalam bingkai NKRI. 

Baca Juga

Di Bawah Pimpinan Prabowo, Kerja Sama Indonesia-China Berlanjut dalam Skala Prioritas

"Semua Ormas mari jaga dan kalau bersaing mari kita bersaing dengan baik," ungkapnya.

Prabowo mencontohkan, semasa Pilpres 2018 dirinya memang bersaing dengan Presiden Jokowi. Namun saat ini, dirinya masih tetap bisa berangkulan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Seperti saya dulu bersaing dengan Pak Jokowi. Walaupun kita bersaing, akhirnya kita rangkulan, masih ketawa, dan masih senyum. Ini benar saya keliling dunia sebagai Menhan, saya ketemu tokoh mereka bingung kok Anda bisa gabung," katanya. 

Baca Juga

Prabowo Naik Pangkat Jenderal Bintang Empat, Iwan Bule: Buah Rasa Cintanya untuk Indonesia

Prabowo menjelaskan, dalam hal persaingan semua bisa menerapkan caranya masing-masing untuk menjadi pemenang. Namun, setelah itu harus kembali bersama untuk kepentingan masyarakat Indonesia. 

"Kita bersaing keras diawal, tapi pas diujung kepentingan rakyat kepentingan bangsa tidak mungkin ada kemakmuran tanpa ada perdamaian. Gak penting nomor satu, nomor dua kalau ada yang sah ya kita harus dukung. Ini jadi contoh seperti ini," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah