BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Kota Bandung.
Rakorda dihadiri ratusan utusan dari Baznas 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat ini diselenggarakan selama 2 hari yakni Senin (26/9/2022) dan Selasa (27/9/2022).
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil beserta istri, Atalia Praratya Kamil, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB Ace Hasan Syadzily, dan ada pula Ketua Baznas RI, Noor Achmad menghadiri Rakorda di selengkapnya di Hotel Holiday Inn, Jalan Dr Djunjunan tersebut.
Ketua Baznas Jabar, Anang Jauharudin mengatakan Rakorda ini digelar bertujuan untuk menyamakan persepsi hasil dari rapat kerja nasional (Rakernas) Baznas beberapa waktu lalu.
Sehingga, melalui Rakorda tersebut, baznas sebagai lembaga zakat ingin menyampaikan apa yang sudah diputuskan Rakernas mengenai pengelolaan zakat sesuai dengan hukum yang sudah ditentukan.
"Kami berharap dengan rakerda ini Jabar satu sinergi, bagaimana pengelola zakat secara syar'i (menurut syariat Islam) dan sesuai dengan aturan di dalam NKRI," katanya, saat pembukaan Rakorda Bazanas, Senin (26/9/2022).
Dalam sambutannya, Ridwan Kamil berpesan kepada para petugas Baznas untuk tidak mencari nafkah di Baznas, melainkan berjuang untuk kemaslahatan masyarakat.
Gagasan atau program Baznas sudah sangat banyak, Emil sapaan Ridwan Kamil meminta Baznas untuk lebih meningkatkan kembali penerima zakat atau bantuannya ke depan.
"Dalam entaskan kemiskinan ini perlu ada tiga cara, yakni dengan cara diberikan bantuan, kedua dicarikan pekerjaan agar tak terus menerus meminta bantuan, dan terakhir mereka yang sudah menjadi wirausaha agar dapat berbagi ke sesama," katanya.
Emil mengatakan, saat ini zaman sudah berubah ke arah digitalisasi, segala informasi sudah menggunakan teknologi terutama lewat handphone.
Sehingga, lanjut Emil, guna meningkatkan masyarakat untuk berzakat, maka dari itu pemanfaatan zakat lewat digitalisasi harus lebih gencarkan secara lagi secara masif.
"Saya bangga kepada Baznas Jabar yang sudah mulai ke arah digital yang progresif, karena semua hidup saat ini menggunakan teknologi. Jadi, Baznas Jabar harus ikuti itu untuk mempopulerkan program zakat ini," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Baznas RI, Noor Achmad pun menambahkan bahwa Baznas sebagai lembaga non struktural dan pemerintah ini satu kesatuan yang tak terpisahkan dan saling membutuhkan.
Sehingga, katanya, program-program yang dimiliki Baznas merupakan program pemerintah pula guna mengatasi persoalan yang belum dapat terselesaikan dan bisa tercover oleh Baznas.
"Baznas Jabar ini termasuk ke dalam penguatan kelembagaannya baik, mulai tingkat provinsi sampai kabupaten/kota. Baznas di Jabar sudah merata pengelolaan zakatnya," katanya.
Noor pun berharap ke depannya Baznas di Indonesia memiliki kampung zakat, seperti yang telah diluncurkan pertama di Lampung, sedangkan di Jabar baru ada beberapa kampung zakat dan bisa ditingkatkan.
"Masing-masing penyuluh nanti bisa menjadi pendamping program yang diluncurkan Baznas," katanya. (*)
Editor : Abdul Basir