get app
inews
Aa Text
Read Next : Cermati Banyaknya Perkeliruan dalam Pemilu 2024, Iwan Setiawan Soroti Benda Ajaib Sirekap

Uang Bukan Lagi 'Raja' Pemilu, Tapi Popularitas

Selasa, 18 Oktober 2022 | 20:23 WIB
header img
Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti. (Foto: iNewsBandungRaya)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Setiap periode pemilu memiliki indeks kerawanan tersendiri. Setidaknya ada empat isu yang bisa menjadi perhatian utama Bawaslu dalam Pemilu 2024.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti saat sosialisasi "Pengawasan Siber Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024" yang digelar Bawaslu Jabar di The Papandayan Hotel, Bandung, Selasa (18/10/2022).

"Politik uang, politik identitas, siber, dan titik terakhir adalah manipulasi suara," kata Ray.

Menurutnya, tak dipungkiri Bawaslu juga mesti mengawasi jika di lapangan ada manipulasi keanggotaan partai. Akan tetapi baginya itu bukan merupakan hal yang prinsip.

Dari empat isu utama tersebut, setidaknya ada tiga isu yang menjadi titik tekan. Mulai dari adanya politik identitas, politik hitam di media siber dan paling penting manipulasi suara.

Ray memiliki alasan tersendiri mengapa politik uang tidak termasuk dalam titik tekan. Sebab dalam politik sekarang uang bukan lagi memainkan peran utama.

"9 dari 10 orang bisa saja menerima uang, namun dari 10 belum tentu memilih semua, paling tiga. Itu kata survei," jelas Ray.

"Gejala sekarang uang bukan segalanya," lanjutnya.

Oleh karena itu, lanjut Ray, yang paling penting sekarang adalah pengenalan atau populartitas. Kampanye atau menyapa masyarakat tidak bisa lagi dilakukan dalam 3 bulan atau setahun sebelum pemilu, melainkan harus sejak 2 atau 3 tahun menghadapi pesta demokrasi.

"Ranking tertinggi sekarang adalah pengenalan, uang nomor 4 atau 5. Berapapun uang diterima, dia gak akan milih," ucapnya.

 

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut