Bagi Abhisam, isu antirokok selaras dengan kepentingan mereka untuk menaikkan cukai rokok setinggi-tingginya.
"Kenaikan cukai rokok sejatinya sebagai mata tombak untuk menghancurkan industri kretek nasional. Selain itu, tujuan besarnya untuk membentangkan karpet merah bagi kepentingan bisnis nikotin, MNC farmasi, dan MNC tembakau di Indonesia," terang Abhisam.
Sementara itu, Pengajar Departemen Antropologi Universitas Padjajaran, Dede Mulyanto menggunakan pendekatan neokolonialisme dalam memahami Nicotine War. Menurutnya, neokolonialisme itu salah satu cara untuk menguasai kapitalisme global.
Dede menambahkan, bahwa kapitalisme itu lahir dari eksploitasi tumbuhan yang memiliki pasar.
"Mereka, para asing, menyuruh kita untuk menanam tanaman dari Amerika, karena padinya mau diambil. Artinya mereka ingin melakukan penguasaan ekonomi melalui pasar. Pada intinya, mereka hendak melakukan monopoli pasar," jelas Dede.
Editor : Rizal Fadillah