Saat menangani sang bayi, para dokter melakukan rontgen Lumbosakral, yakni tes X-Ray yang membantu dokter agar dapat melihat anatomi punggung bawah. Tetapi hasilnya, dokter tidak menemukan bukti anomali atau struktur tulang di dalam ekor.
Artinya, ekor sepanjang 5,7 sentimeter itu bukanlah ekor yang tidak berfungsi dalam arti usus buntu, yang seiring waktu kehilangan kegunaannya di dalam tubuh, tetapi benar-benar raw tail alias ekor asli, struktur jinak yang terdiri dari jaringan ikat, otot, dan saraf.
(Foto: Jam Press-Mirror)
Lewat pemeriksaan pemindaian MRI, bayi itu juga memperlihatkan tanda mengalami anomali otak, dan negatif untuk kelainan tulang belakang atau dengan kata lain tulang belakang anak tersebut normal dan baik-baik saja.
Kendati demikian, dikatakan nanti saat usianya sudah mencapai 2 bulan, bayi perempuan itu diperiksa ulang oleh tim pediatri dan bedah umum.
Editor : Zhafran Pramoedya