get app
inews
Aa Read Next : Di Forum PBB, Ridwan Kamil Perkenalkan Toponimi dalam Manajemen Gempa Cianjur

Bareng JQR, Relawan Paramedis Ceritakan Momen Genting dan Haru di Cianjur

Senin, 05 Desember 2022 | 16:44 WIB
header img
Tim paramedis yang terjun ke Cianjur bersama Jabar Quick Response (JQR). Foto: Istimewa

CIANJUR, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Tim paramedis yang ikut andil bersama Jabar Quick Response (JQR) menceritkan momen saat penanganan korban gempa di Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu. Mereka jadi garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa penyintas gempa.

Tenaga medis yang bergerak bersama JQR ini terbagi di beberapa desa masuk kepelosok perkampungan yang belum terakses atau terjamah bantuan khususnya kesehatan seperti Desa Cibulakan, Desa Gasol, Desa Benjot dan Desa Barukaso.

Muthia Utami mengatakan, dia bersama satu timnya mengaku sangat diterima oleh warga pengungsian di sana. Sebab, mereka merupakan relawan yang pertama mengunjungi pengungsian yang berlokasi di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang.

“Kita relawan pertama yang datang ke situ pertama memberikan pengobatan, mereka mengungsi di persawahan gitu,” ungkap Muthia dalam keterangannya, Senin (5/12/2022).

Saking senangnya, Muthia mengungkapkan warga pun ikut membantu mendirikan tenda untuk medis. Walau jujur, Muthia yang pertama kali turun menjadi tim medis, awalnya merasa khawatir. 

“Kebencanaan ikut relawan tim medis ini baru pertama kali, pengalaman pertama awalnya khawatir tapi setelah melewati ya jadi terbiasa. Pengalaman ini tidak bisa dilupakan, saya sangat terketuk hati melihat warga tidur di tenda, ada yang nangis kehilangan sanak saudaranya,” cerita Muthia.

Hal sama dirasakan juga oleh Fauziah, dirinya sempat ke pengungsian warga yang tinggal di kendang kambing. Kata Fauziah, mereka terpaksa harus tinggal di pengungsian kambing karena lebih aman.

“Saya masih terbawa suasana melihat warga harus mengungsi ke pengungsian ternak kambing, sedih juga melihat warga tinggal di sana, bayi dan lansia yang terpaksa tinggal di sana,” ungkap Fauziah.

Fauziah pun memberikan anjuran kepada para ibunya untuk mengungsi ke tempat lebih aman dan nyaman agar kesehatan bayinya tetap sehat. 

Sementara itu, cerita lain dari Iqbal dan Jalal, mereka dihadapkan seorang ibu yang akan melahirkan di pengungsian dan jauh dari rumah sakit. Beruntung setelah ditolong JQR, ibu yang diketahui bernama Nurjanah bisa dirujuk ke rumah sakit dan tak berselang lama berhasil melahirkan buah hatinya.

“Saya tiga hari tinggal di posko bersama Jalal, Muthia dan Fauziah. Tinggal di sana 3 hari, namun di hari kedua mendapati ibu hamil kontraksi hebat, akses pengungsian ke akses kesehatan sangat jauh. Posko jalan setapak, terus ada reruntuhan relawan bawa tandu agak kesusahan saat evakuasi bu Nurjanah. Alhamdulillah kita tanggap cepat, 15 menit sudah sampai ke RS dan kemudian lahir normal melahirkan bayi laki-laki,” ungkapnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut