get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengunjung Masjid Al Jabbar Kini Gratis Biaya Parkir

Miliki Beragam Kemegahan, DMI Ingin Masjid Terapung Al-Jabbar Jadi Ikon Internasional

Selasa, 20 Desember 2022 | 14:48 WIB
header img
Diskusi Gaspol PWI Gedung Sate 'Mahakarya Masjid Al-Jabbar Karya Religi dan Wisata Halal' di Kota Bandung. Foto: Inews Bandung Raya

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Masjid Al-Jabbar dalam waktu dekat, tepatnya 30 Desember 2022 akan segera diresmikan. Sebab pembangunan masjid yang mengapung di atas danau ini hampir menyentuh 100 persen.

Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Barat, Edi Komarudin mengatakan, jarang suatu daerah memiliki pemimpin yang berlatarbelakang arsitek. Oleh karena itu, DMI Jabar mengapresiasi desain dan konsep pembangunan Masjid Al-Jabbar yang dilakukan oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

"Ini masjid yang luar biasa. Mudah-mudahan Al-Jabbar jadi icon tidak hanya nasional, tapi internassional," kata Edi dalam diskusi Gaspol PWI Gedung Sate 'Mahakarya Masjid Al-Jabbar Karya Religi dan Wisata Halal' di Kota Bandung, Selasa (20/12/2022).

Menurut Edi, masjid pada dasarnya dibangun harus memberikan rasa nyaman kepada jemaah yang datang. Apalagi di masjid ini kabarnya ada 4 museum nabi, yaitu Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Yunus dan Nabi Nuh.

"Apapun masalahnya, solusinya kembali ke masjid," ujar Edi.

Edi menjelaskan, dulu fungsi masjid tidak hanya sekedar untuk ibadah, lebih dari itu tempat untuk memobilisasi kekuatan umat. Bahkan masjid juga difungsikan sebagai pelatihan keamanan atau barak tentara.

"Di samping ibadah, nantinya harus ada fungsi dakwah dan fungsi pendidikan. Masjid Al-Jabbar harus jadi percontohan," pesan Edi.

Sementara itu, Sekretaris Dinas (Sekdis) Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, Iwan Suwanagiri mengatakan, Masjid Al-Jabbar memiliki luas sekitar 25 hektare. Pembebasan tanah untuk pembangunan masjid dilakukan sejak 2015 dan pada 2022 masih ada yang harus dibebaskan.

Menurut Iwan, proyek masjid prestisius yang menelan biaya Rp1 triliun lebih ini dibagi dalam 4 tahap. Tahap I dari 2017 - 2018, Tahap II 2019, Tahap III pembangunan pada 2020, sisanya dilakukan pada tahap IV.

"Total kapasitas Masjid Al-Jabbar ini bisa menampung 33 ribu orang. Itu sudah dari semua fasilitas yang tersedia nantinya," kata Iwan.

Iwan menjelaskan, fasilitas yang tersedia di Masjid Al-Jabbar di antaranya plaza, selasar, ruang salat mezaninen, dan ruang salat utama. Bahkan ada beberapa fasilitas di masjid ini yang dapat digunakan oleh masyarakat umum.

Paling mencuri perhatian adalah adanya museum nabi. Kemudian masyarakat juga dapat menikmati taman yang bisa jadikan lokasi wisata religi.

"Material dan desain Masjid Al-Jabbar, belum ada yang seperti ini baik eksterior maupun interior. Karpet saja dari Turki," ujar Iwan.

Alasan karpet dipesan dari Turki, kata Iwan, lantaran di dalam negeri tidak ada yang sanggup memenuhi permintaan spesifikasi karpet di Masjid Al-Jabbar. Misalnya spesifikasi ada ketinggian bulu, harus 100 persen wol, dan kerapatannya juga mesti diperhatikan.

"Terpaksa harus impor dari Turki. Harusnya awal Desember 2022 sudah dikirim, ini udah di Indonesia (karpetnya)" ungkap Iwan.

Selain itu, Iwan mengklaim, fasad dari Masjid Al-Jabbar belum ada yang menyerepuai alias yang pertama. Pasalnya, masjid ini fasadnya berupa kaca yang disusun seperti sisik ikan. Jumlah kaca yang dibutuhkan saja mencapai 6.136 lembar.

"Biasanya masjid ada tiang penyangga, ini masjid didesain 99x99 meter persegi tanpa tiang. Soal Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), kita laporan setahun dua kali," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut