2. Ngejot di Bali
Bali tidak hanya penuh pesona, namun juga dikenal mempunyai toleransi beragama yang tinggi. Kendati mayoritas penduduknya beragama Hindu, namun perayaan Natal tetap dilaksanakan dengan cara unik. Salah satunya yang terkenal yakni Ngejot.
Dalam tradisi tersebut, masyarakat Bali bakal saling mengantarkan bingkisan berisi makanan khas Bali kepada keluarga serta tetangga, seperti sate babi dan lawar urap.
Uniknya, ketika mengantarkan bingkisan ini, masyarakat Bali bakal mengenakan pakaian adat serta menghiasi jalanan dengan penjor (daun mirip bambu) yang melambangkan naga Anantaboga.
3. Penjor di Bali
Selain tradisi Ngejot, ada satu lagi tradisi Natal yang kerap dilakukan di Pulau Dewata, yaitu Penjor. Tradisi Penjor terinspirasi dari perayaan Galungan yang dilakukan umat Hindu.
Dalam perayaan itu, setiap warga kristiani biasanya bakal menghiasi rumah serta gereja dengan janur kuning.
Kemudian, mereka bakal mengenakan kain tradisional, seperti selendang, kebaya dan kain kamen berwarna hitam serta putih saat beribadah di gereja.
Editor : Zhafran Pramoedya