BANDUNG BARAT,INEWSBANDUNGRAYA.ID - Para pelaku UMKM di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dinilai masih banyak yang kesulitan dalam mengakses perizinan maupun jejaring untuk memasarkan produknya. Terlebih mereka yang berada di daerah pelosok yang masih terbatas dalam mengakses informasi pengembangan usahanya.
"Banyak pelaku usaha yang sulit maju dan berkembang karena terbatasnya akses, makanya kami mendorong penguatan akses perizinan, jejaring, dan promosi bagi mereka," kata Ketua Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikimdo), KBB, Saiful Rachman, usai pelatihan penguatan akses bagi 60 pelaku UMKM di Aula HBS Cimareme, Selasa (10/1/2023).
Di era digital seperti sekarang, kata Saiful, untuk mengurus atau mengakses perizinan sebenarnya tidak terlalu sulit. Semua bisa dilakukan dari rumah tanpa harus mengurus perizinan dengan datang langsung ke kantor Pemda. Hanya aksesnya yang belum dipahami sehingga membuat para pelaku UMKM banyak yang tidak mengurus.
Dia mencontohkan untuk UMKM yang bergerak di bidang kuliner, masih banyak yang buta soal mengurus sertifikat halal. Melalui acara sharing inilah diberikan pencerahan soal teknis cara membuatnya. Bahkan untuk jejaring permodalan, perizinan, promosi, hingga bagaimana cara mengembangkan usaha.
"Kami menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti dari Hipmikimdo Jabar, bank bjb, BPJS Ketenagakerjaan, Baznas, tokoh pemuda, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM KBB, serta Ketua DPRD KBB," ucapnya.
Dirinya berharap pelaku UMKM yang sempat kesulitan dan terancam gulung tikar akibat pandemi 2 tahun terakhir, bisa kembali bangkit. Tentunya dengan peran serta dukungan dari Pemda KBB mengingat sejauh ini belum semua UMKM tersentuh bantuan. Termasuk menikmati program kebijakan dari Bupati Hengki Kurniawan yang meminta ASN KBB belanja produk lokal.
Ketua DPRD KBB Rismanto mengapresiasi kegiatan pelatihan penguatan akses bagi UMKM ini. Mengingat waktunya tepat karena bertepatan dengan momentum pemulihan setelah dua tahun terdampak pandemi COVID-19. Mengingat selama pandemi banyak UMKM yang berhenti karena kesulitan modal dan pemasaran.
"Sekarang saatnya untuk pemulihan sektor ekonomi. Apa yang sedang dilakukan Hipmikindo KBB ini, merupakan bagian dari ikhtiar dan saya juga mendorong pelaku UMKM agar memanfaatkan toko-toko digital untuk memasarkan produk," ucapnya. (*)
Editor : Abdul Basir